TajukNasional Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana mengungkapkan harapannya agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN), baik di sektor perbankan melalui Himbara maupun sektor lainnya, dapat berkembang menjadi perusahaan internasional. Dengan status global tersebut, BUMN diharapkan dapat berperan sebagai lokomotif dalam memperkenalkan produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ke pasar internasional.
Putu Supadma Rudana menekankan pentingnya BUMN untuk tidak hanya berfungsi sebagai agen pembangunan dalam negeri, tetapi juga harus mampu merambah pasar global. “Ke depan akan ada pemimpin baru, dan BUMN yang sudah dibangun dengan baik ini harus dibangun lebih maksimal lagi. Dengan penerapan konsep rekrutmen meritokrasi, yaitu menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat tanpa intervensi, kita yakin BUMN kita akan siap untuk berkembang secara internasional,” ujarnya usai pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan jajaran direksi Himbara di Bali, Sabtu (3/8).
Putu menjelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan BUMN dalam skala internasional adalah kemampuannya untuk membantu UMKM menembus pasar global. Dia mencontohkan bagaimana BUMN dari negara lain, seperti Tiongkok, telah berhasil mengawal produk dalam negeri mereka melalui ekspor ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Menurutnya, BUMN di Indonesia, termasuk bank-bank BUMN, memiliki potensi yang sama untuk melakukannya.
“Salah satu langkah yang perlu diambil adalah dengan menggandeng UMKM. Seperti yang telah dilakukan oleh BUMN negara lain, BUMN kita juga harus bisa memfasilitasi produk-produk dalam negeri untuk ekspor ke negara-negara lain, termasuk negara-negara di Afrika. Ini adalah langkah strategis yang penting,” paparnya.
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini mendorong BUMN, khususnya Himbara, untuk aktif dalam mendukung UMKM agar mereka dapat menembus pasar internasional. Hal ini penting mengingat UMKM selama ini telah terbukti menjadi pilar utama perekonomian, terutama selama pandemi COVID-19. UMKM berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 60 persen tenaga kerja di dalam negeri.
“Dukungan terhadap UMKM sangat penting, karena mereka adalah soko guru perekonomian kita. Dengan bantuan dan fasilitasi dari BUMN, UMKM dapat lebih mudah memasuki pasar internasional dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional,” tutup Putu.