TAJUKNASIONAL.COM – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menekankan pentingnya penguatan sistem perlindungan ketenagakerjaan nasional di tengah ancaman gejolak global, khususnya akibat eskalasi konflik antara Iran dan Israel yang berpotensi memicu gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor-sektor strategis.
Dalam keterangannya yang diterima Parlementaria, Netty menyebut bahwa dinamika internasional yang tidak menentu kini mulai menekan stabilitas sektor tenaga kerja domestik, terutama yang bergantung pada pasar ekspor dan sektor informal.
“Situasi geopolitik global tidak bisa kita abaikan. Dampaknya bisa merembet ke dalam negeri, termasuk mengancam stabilitas ketenagakerjaan. Maka, pemerintah dan DPR harus bergerak bersama untuk memperkuat perlindungan pekerja,” ujarnya.
Netty menilai bahwa Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) merupakan langkah awal yang baik, namun implementasinya masih perlu perbaikan agar benar-benar menyentuh para pekerja yang paling terdampak.
“Bantuan tunai saja tidak cukup. Program JKP harus disertai dengan pelatihan ulang dan penempatan kerja yang sesuai kebutuhan industri,” jelasnya.
Politisi Fraksi PKS itu juga menyoroti pentingnya sinergi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja daerah dalam memantau serta menangani kasus PHK secara cepat dan tepat.
“Tanpa koordinasi yang kuat di lapangan, respons kita terhadap krisis ketenagakerjaan bisa terlambat. Pemerintah pusat dan daerah harus bergerak serentak,” tegas Netty.
Lebih jauh, Netty menyoroti masih banyaknya kelompok pekerja yang belum tersentuh perlindungan formal, seperti buruh harian, pekerja lepas, dan sektor informal lainnya.
“Mereka juga butuh perlindungan. Jangan sampai ada warga negara yang dibiarkan menghadapi dampak krisis global sendirian,” katanya.
Netty menutup pernyataannya dengan ajakan untuk terus menyempurnakan kebijakan ketenagakerjaan agar pekerja Indonesia tetap memiliki rasa aman dan masa depan yang jelas, bahkan di tengah krisis global.
“Dengan sinergi lintas sektor, kita bisa memastikan bahwa setiap pekerja tetap punya harapan, sekalipun dunia sedang tidak stabil,” pungkasnya.
