Sabtu, 26 April, 2025

Kecam Serangan KKB Kepada Warga di Yahukimo, PAN Desak Polri Beri Tindakan Tegas

TajukNasional Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Pangeran Khairul Saleh, mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga di Yahukimo, Papua Pegunungan.

Serangan yang terjadi pada Rabu (31/7) tersebut mengakibatkan tewasnya sopir Abdul Muzakir dan pembakaran mobilnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, menyebut aksi tersebut sebagai tindakan biadab dan teroris.

Dalam keterangan tertulisnya, Pangeran menegaskan bahwa tindakan KKB yang meresahkan masyarakat ini harus segera ditindak tegas.

“Apa yang dilakukan KKB sangat tidak berperikemanusiaan. Polri harus berani menindak mereka secara hukum karena tindakan mereka sudah melanggar batas kemanusiaan,” ujar Pangeran.

Insiden dimulai saat Abdul Muzakir, yang mengemudikan sebuah truk dengan 15 penumpang, diadang oleh enam anggota KKB bersenjata di jalan Kampung Massi, Distrik Dekai.

Korban panik dan mencoba melarikan diri, namun truknya mengalami mati mesin dan terhenti di tepi jalan. Korban ditemukan tewas dengan luka sayatan dan mobilnya dibakar setelah melarikan diri.

Pangeran mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk segera menangkap pelaku dan memastikan keselamatan 15 penumpang yang melarikan diri.

Dia juga meminta agar kekerasan oleh KKB ditindak tegas tanpa pandang bulu.

Selain itu, Pangeran mengapresiasi upaya Polri dan TNI dalam memberantas KKB dan menekankan perlunya pendekatan hukum yang solid serta sinergi antara aparat keamanan.

Pangeran juga menyoroti pentingnya meningkatkan kehadiran aparat keamanan di daerah rawan dan memberikan perlindungan serta bantuan kepada korban kekerasan.

“Pemerintah harus memastikan masyarakat Papua merasa aman di rumah mereka sendiri dan memberikan perlindungan maksimal terhadap warga sipil,” tambahnya.

Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan KKB di Papua, termasuk aksi baku tembak dan pembakaran fasilitas pendidikan.

Pangeran menegaskan bahwa penegakan hukum harus diimbangi dengan pendekatan sosial dan pembangunan untuk mengatasi masalah separatisme dan kekerasan.

“Penting untuk menjaga keamanan dan perdamaian di Papua dengan langkah-langkah tegas dan sinergi antara Polri dan TNI,” tutup Pangeran.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini