Tajukpolitik – Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berikan pandangan terkait sistem pemilu yang ditulis dalam akun facebook pribadinya membuat Direktur Ekskutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, ikut berkomentar.
Ray mengungkapkan keprihatinan SBY terkait wacana penerapan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 seharusnya jadi bahan pertimbangan hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
“Harapannya begitu (jadi pertimbangan),” kata Ray.
Namun, hal tersebut dinilai Ray Rangkuti berat untuk terwujud. Sebab, Ray menyebut hakim MK saat ini lebih pro ke pemerintah ketimbang hal-hal lainnya.
“Tapi saya tidak percaya. Tampaknya, kebanyakan hakim MK sekarang lebih condong pada yang berkuasa,” pungkas Ray.
Sebelumnya, SBY berikan pandangan terkait sistem pemilu dalam tulisannya di Facebook yang dibagikan kepada wartawan, Minggu (19/2/2023). Ia mengomentari isu pergantian sistem pemilu seperti dalam gugatan di MK.
“Benarkah sebuah sistem pemilu diubah dan diganti ketika proses pemilu sudah dimulai, sesuai dengan agenda dan ‘time-line’ yang ditetapkan oleh KPU? Tepatkah di tengah perjalanan yang telah direncanakan dan dipersiapkan dengan baik itu, utamanya oleh partai-partai politik peserta pemilu, tiba-tiba sebuah aturan yang sangat fundamental dilakukan perubahan? Ini tentu dengan asumsi bahwa MK akan memutuskan sistem proporsional tertutup yang mesti dianut dalam Pemilu 2024 yang tengah berjalan saat ini,” kata SBY memulai tulisannya.
SBY pun mempertanyakan situasi kegentingan apa yang mengharuskan sistem pemilu harus diubah.
