TAJUKNASIONAL.COM — Pemerintah memperkuat upaya penanganan kesehatan jiwa nasional dengan membentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Tingkat Pusat. Tim ini diresmikan pada puncak peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2025, Kamis (30/10/2025), berdasarkan Keputusan Menko PMK Nomor 36 Tahun 2025.
Pembentukan TPKJM menjadi langkah strategis pemerintah untuk memastikan kesehatan mental menjadi bagian terintegrasi dalam agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK, Sukadiono, menyebut keberadaan tim ini merupakan penguatan tata kelola layanan kesehatan mental di Tanah Air.
“TPKJM diharapkan memperkuat kebijakan dan tata kelola kesehatan jiwa nasional sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024,” ujarnya.
Baca Juga: Menko PMK: Tantangan Terbesar Kita Adalah Melawan Disinformasi dan Provokasi
Menurutnya, kesehatan mental menjadi fondasi pembangunan sumber daya manusia. Tanpa dukungan terhadap kesehatan jiwa, target menjadi bangsa maju akan sulit dicapai. Ia menegaskan bahwa masyarakat yang sehat secara mental dan fisik adalah modal utama mewujudkan visi Indonesia Emas.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menambahkan bahwa isu kesehatan mental kini menyentuh berbagai aspek kehidupan, mulai dari sosial, ekonomi, hingga kemanusiaan. Karena itu, ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor. “Kemenkes telah menyediakan layanan daring healing119.id dan nomor telepon gratis untuk konsultasi dengan psikolog klinis, dan sudah dimanfaatkan lebih dari 45 ribu pengguna hanya dalam tiga bulan,” katanya.
Data Kementerian Kesehatan juga menunjukkan tingginya urgensi penanganan. Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, Endang, mengungkapkan gangguan jiwa menempati posisi kedua penyebab disabilitas di Indonesia. Dengan prevalensi ODGJ berat sekitar 4 per mil, ia menilai akses pemerataan layanan psikologis harus terus diperluas hingga ke akar komunitas.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
