TAJUKNASIONAL.COM – Pemerintah pusat mengambil langkah serius dalam mengurangi risiko banjir lahar dari erupsi Gunung Marapi dengan menyiapkan sembilan sabo dam di dua kabupaten rawan terdampak di Sumatera Barat. Langkah ini merupakan bagian dari mitigasi bencana untuk melindungi masyarakat yang tinggal di wilayah hilir.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan sabo dam menjadi kebutuhan mendesak mengingat aktivitas vulkanik Gunung Marapi masih tinggi. Kunjungan kerjanya ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (2/5/2025) lalu, sekaligus memastikan kesiapan teknis proyek tersebut.
“Satu sabo dam membutuhkan biaya Rp25 miliar. Kalau lahan sudah siap, Insya Allah segera dibangun enam sabo dam di Tanah Datar dan tiga sabo dam di Agam,” ujar Menteri Dody seperti dilansir website Doddy
Menurut Dody, sabo dam dirancang untuk menahan sedimen dan material vulkanik yang terbawa air hujan dari puncak gunung. Keberadaan sabo dam akan sangat penting mencegah meluapnya material tersebut ke permukiman warga saat musim hujan atau erupsi susulan.
“Sabo dam ini akan sangat membantu menahan aliran material dan mengurangi potensi bencana golodo (banjir lahar),” kata Dody.
Enam sabo dam akan dibangun di Tanah Datar: tiga unit di Batang Malana, dua unit di Batang Anai, dan satu unit River Training Works di Batang Pagu-Pagu. Sedangkan tiga sabo dam lainnya akan dibangun di Batang Katik, Kabupaten Agam.
Secara teknis, sabo dam dibangun bertingkat agar air tetap mengalir, namun sedimen vulkanik dapat ditahan. Jika volume air melampaui kapasitas bendung, kelebihannya akan dialirkan melalui bagian atas (overtopping), sehingga mampu meminimalkan risiko banjir bandang di kawasan hilir.
Kunjungan Menteri Dody turut didampingi oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Bupati Tanah Datar Eka Putra, dan Kepala BWS Sumatera V Naryo Widodo.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI