TajukNasional Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menyatakan komitmennya untuk mendorong penuh kemajuan industri film nasional. Menurutnya, sektor ini memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik dan mendapat dukungan serius dari pemerintah.
“Dengan segala potensi ekonomi, investasi, dan pembukaan lapangan kerja, dukungan pemerintah dan pengelolaan yang tepat akan membuat industri film nasional mampu menopang target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo,” ujar Eddy, usai bertemu sutradara Fajar Nugros di Kompleks MPR RI.
Sebagai bagian dari lembaga legislatif, Eddy menegaskan MPR RI akan menjadi ruang kolaborasi dan penyambung aspirasi para pelaku industri kreatif. Ia juga berjanji akan menginisiasi dialog dengan Komisi X DPR RI dan kementerian terkait demi kebijakan yang lebih berpihak pada dunia perfilman nasional.
“Kami juga akan mengajak kepala daerah untuk melihat industri film sebagai sarana promosi daerah. Dukungan dari daerah penting agar ekosistem perfilman berkembang dari pusat hingga ke pelosok,” tambahnya.
Sementara itu, Fajar Nugros mengungkapkan bahwa industri film Indonesia saat ini telah mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Saat ini, terdapat lebih dari 2.100 layar bioskop tersebar di 517 lokasi di 115 kabupaten, namun menurutnya angka ini masih bisa ditingkatkan.
“Sebagai perbandingan, Korea Selatan yang hanya sebesar semenanjung memiliki lebih dari 8.000 layar. Itulah kenapa industri film mereka bisa mendunia. Dukungan pemerintah jadi kuncinya,” ujar Fajar, yang dikenal lewat film Yowis Ben dan Srimulat.
Fajar juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi para sineas, terutama terkait minimnya dukungan dari pemerintah daerah. Salah satu masalah utama adalah pungutan atau birokrasi yang menghambat proses syuting di daerah.
“Padahal syuting di daerah bisa menjadi media promosi yang efektif bagi pariwisata lokal. Jika kepala daerah mendukung, efek ganda ekonomi bisa dirasakan langsung,” tutupnya.