TajukNasional Sebagai upaya memperkuat kapasitas partai dan merespons tantangan zaman, Partai Demokrat resmi meluncurkan Badan Riset dan Inovasi Strategis (BRAINS). Lembaga think tank internal ini akan menjadi pusat pengembangan gagasan, riset kebijakan publik, inovasi politik, serta transformasi digital berbasis data dan pendekatan multidisipliner.
BRAINS dipimpin oleh dua figur muda dengan latar belakang yang saling melengkapi. Dr. Ahmad Khoirul Umam, akademisi sekaligus Direktur Eksekutif Indostrategic, dipercaya sebagai Kepala Badan, sementara Muhammad Ali Affandi, pengusaha muda yang juga Ketua KADIN Surabaya dan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, menjabat sebagai Sekretaris Badan.
“Kami ingin menjadikan Demokrat sebagai partai masa depan—kuat, berkapasitas, relevan, dan berpijak pada gagasan yang teruji,” ujar Khoirul Umam dalam sambutannya.
Senada dengan itu, Ali Affandi menegaskan bahwa BRAINS hadir untuk memperkuat posisi Partai Demokrat dalam menghadapi dinamika politik ke depan.
“BRAINS mendorong Demokrat menjadi partai yang unggul secara ide, kuat dalam strategi, dan relevan bagi generasi muda,” tegasnya.
BRAINS dirancang sebagai ruang kolaborasi lintas disiplin, mempertemukan akademisi, profesional, dan pengusaha muda dalam merumuskan strategi serta narasi partai yang lebih progresif. Lembaga ini diharapkan dapat memperkaya arah kebijakan Partai Demokrat serta memperkuat kaderisasi melalui pelatihan, pengembangan kapasitas, dan digitalisasi organisasi.
Struktur BRAINS turut diperkuat dengan kehadiran Yan Amarullah Harahap sebagai Sekretaris II, serta lima deputi:
- Muslim Andre Setiadi
- M. Jibriel Aviesena
- M. Kahfi Siregar
- Abdullah Rasyid
- Sri Puguh Budi Utami
Jajaran anggota melibatkan berbagai figur muda dan profesional, di antaranya Jino Dwiputra, Muhammad Farhan Azis, Yuri Ardiana, Dr. Soviyan Munawar, Hasan Basri, Sukamto, Muhammad Farrel Adhitama, hingga Andi Muhammad Nur Al Bisry.
Dengan mengusung semangat riset, inovasi, dan keberpihakan pada rakyat, BRAINS diposisikan sebagai mesin pembaruan internal sekaligus penggerak strategi eksternal untuk memperkuat positioning Partai Demokrat dalam kancah politik nasional.
Langkah ini menjadi bagian dari visi besar partai dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, dengan menempatkan pengetahuan dan teknologi sebagai fondasi utama kebijakan publik yang berorientasi pada masa depan.
