TajukNasional Program pemeriksaan kesehatan gratis yang digagas pemerintah menarik minat luas masyarakat. Hingga 4 April 2025 pukul 22.00 WIB, tercatat sebanyak 1.706.742 orang telah mendaftar untuk mengikuti program tersebut yang berlaku hingga Januari 2026.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Widyawati, pada Senin (7/4).
“Kami terus memantau pelaksanaan program ini, termasuk selama bulan Ramadan kemarin,” ujar Widyawati.
Program yang awalnya hanya bisa dilakukan pada hari ulang tahun warga, kini telah diperluas dan bisa diakses kapan saja sepanjang tahun.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menyebut perubahan ini sebagai bentuk fleksibilitas agar lebih banyak warga bisa memanfaatkan layanan tersebut.
“Meski masih disebut sebagai ‘kado ulang tahun’, sekarang tidak terikat tanggal. Bisa diambil kapan saja, yang penting kuota tersedia,” jelas Maria.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyoroti masih banyak warga yang enggan memanfaatkan layanan ini.
Dalam pidatonya di Istana Kepresidenan pada 28 Maret 2025, ia mendorong masyarakat untuk rutin memeriksa kesehatan, minimal sekali setahun.
“Mungkin banyak yang takut hasilnya. Tapi justru dengan tahu sejak dini, kita bisa ambil langkah pencegahan,” tegas Prabowo.
Berdasarkan data Kemenkes, mayoritas peserta program adalah orang dewasa, dengan jumlah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.
Sementara itu, puskesmas di seluruh Indonesia—yang jumlahnya mencapai lebih dari 10 ribu—memiliki kapasitas maksimal melayani 300 ribu peserta per hari.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit.