TAJUKNASIONAL.COM – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi syarat mutlak untuk mempercepat masa transisi dari darurat bencana menuju fase pembangunan kembali. Hal ini disampaikan Muhaimin menanggapi dampak bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatra Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Muhaimin mengungkapkan bahwa Presiden telah menginstruksikan seluruh kementerian terkait untuk bergerak cepat agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi tidak tertunda. Pemerintah pusat pun berkomitmen untuk mengawal alokasi anggaran guna memulihkan wilayah yang terdampak cukup parah.
“Semua harus bahu-membahu, gotong royong, dan memiliki solidaritas untuk mengatasi masalah ini dengan cepat agar bisa segera masuk fase rehabilitasi,” ujar Muhaimin usai kegiatan di Universitas Negeri Padang, Rabu (17/12/2025).
Baca Juga: Menko PM Muhaimin Lepas Ribuan Mahasiswa KKN UNP ke Lokasi Bencana Sumatra
Di tempat yang sama, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memaparkan besarnya dampak ekonomi akibat bencana tersebut. Berdasarkan data terbaru, total kerugian di Sumatra Barat diperkirakan menembus angka Rp5,2 triliun. Angka ini mencakup kerusakan infrastruktur publik, sektor ekonomi, hingga pemukiman warga.
Mengingat skala kerusakan yang masif, Mahyeldi mengakui bahwa kemampuan anggaran daerah sangat terbatas. Oleh karena itu, bantuan fiskal dari pemerintah pusat sangat dinantikan agar pembangunan jembatan, irigasi, dan akses jalan yang terputus bisa segera tuntas.
“APBD kita tidak sanggup untuk rehabilitasi dan rekonstruksi dalam waktu yang pendek. Makanya sangat perlu dukungan dari pusat,” ungkap Mahyeldi.
Menurut rincian data, kerusakan infrastruktur seperti jalan dan irigasi menjadi beban terberat dengan nilai mencapai Rp3,3 triliun. Menko Muhaimin pun memastikan kucuran dana akan segera dikoordinasikan agar sinergi pusat dan daerah berjalan efektif dan tepat sasaran.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
