Kamis, 23 Januari, 2025

Timnas AMIN Ingin Capres Dampingi Cawapres Saat Debat, Jansen Sitindaon: Mungkin Ragu Dengan Cak Imin

TajukPolitik – Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menanggapi usulan Tim Nasional (Timnas) AMIN agar pasangan calon hadir lengkap dalam setiap debat.

Jansen mengakui, dalam hal berdebat, kemampun bernarasi yang paling meyakinkan memang dimiliki Capres Anies Baswedan.

“Analisaku saja ini mengapa ada usul Capres ikut hadir dalam debat Cawapres. Aku lihat memang disinilah kelebihan pasangan AMIN. Soal debat-debat ini harus diakui narasi paling meyakinkan itu memang dimiliki mas Anies. Jadi tentu saja mereka berusaha, jika bisa, setiap debat mas Anies ya selalu ikut hadir. Bahkan kalau bisa ikut bicara juga dan berdebat walau porsinya kecil,” papar Jansen di akun X, Senin (4/12).

Jansen menduga usulan ide Co-captain Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh yang menyampaikan agar dalam setiap debat menghadirkan capres-cawapres, karena mereka masih ada keraguan terhadap Cawapres Muhaimin Iskandar.

“Mungkin juga masih ada keraguan dengan cak Imin apalagi jumpa dgn Cawapres 03 pak Mahfud misalnya. Ini dgn asumsi anggaplah misalnya Cawapres kami mas Gibran dianggap tidak terlalu menakutkan dalam debat,” jelasnya.

Walau secara pengalaman mengikuti debat resmi KPU, dari ke 3 Cawapres ini cuma Gibran Ralabuming saja sebenarnya yang sudah pernah mengikuti dan melaluinya ketika maju Walikota Solo dulu.

Sementara Cawapres yang lain belum pernah mengikuti debat demikian.

“Dan tidak mungkin juga orang mau berdebat di panggung Nasional begini tidak mempersiapkan dirinya. Kita saja yang cuma debat 30 menit di talkshow TV — dipotong banyak iklan lagi — mempersiapkan diri. Apalagi para kandidat ini,” ungkapnya.

Jadi menurut dia, sangat layak ditunggu hasil debat Cawapres ini yang dianggap “underdog” malah bisa tampil sangat luar biasa dan diluar dugaan.

Ia menceritakan pengalaman tentang ini, ketika Pilpres 2019 lalu Jansen di tim Prabowo-Sandi.

“Kami pikir bang Sandi akan menang tebal ini dalam debat “satu lawan satu” lawan KH Maruf Amin. Kaget, ketika dalam perbebatan Cawapres KH Maruf Amin ternyata menguasai persoalan bahkan hapal banyak sekali singkatan dan istilah2 teknis pemerintahan. Yg terjadi bukan menang tebal seperti rencana awal, malah hasilnya mengarah ke imbang,” bebernya.

Artinya dalam debat, lanjut Jansen, semaksimal yang dia mampu, semua orang pasti mempersiapkan dirinya. Karena siapa yang ingin malu di panggung sebesar itu.

Oleh karenanya, ia menyarankan kepada KPU untuk mengembalikan format debat Capres-Cawaprea seperti pada Pemilu yang sebelumnya.

Tidak usah ada pendamping-pendamping. Bahkan kalau perlu tidak perlu ada yang diubah-ubah. Jika tidak bisa dibuat lebih baik minimal ulangi saja model debat yang lalu yang sudah diterima oleh publik,” harapnya.

“Dengan adanya polemik ini, kelihatannya yang akan ditunggu-tunggu nanti adalah Debat Cawapres. Bisa-bisa debat Cawapres ini ratingnya lebih tinggi dibanding debat Capres. Naik kelas betul dalam Pemilu kali ini debat Cawapres. Menjadi ditunggu dan sangat dinantikan,” tandasnya.

Sebelumnya, Nihayatul Wafiroh yang merupakan Co-captain Timnas AMIN mengakui TIMNAS AMIN yang menyampaikan ide awal dalam diskusi FGD tersebut bahwa sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat. Namun bukan menghilangkan debat cawapres.

Artinya, jika agenda debat yang sedang berlangsung adalah antara cawapres maka capres bisa tetap dihadirkan meskipun sebagai audiens dan tidak untuk berdebat sama sekali,” katanya dalam keterangan tertulis.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini