TajukPolitik – Pengamat politik, Rocky Gerung menduga pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor memberi isyarat reshuffle.
Seperti diketahui pertemuan SBY dan Jokowi menuai perhatian publik yang kini berkisar pada potensi reshuffle kabinet.
Kabar ini mencuat seiring dugaan kasus korupsi yang menyeret salah satu menteri Jokowi, SyahruL Yasin Limpo yang kini sudah mengundurkan diri sebagai menteri.
Rocky Gerung, menduga pertemuan itu disebabkan undangan langsung dari Jokowi, memberikan isyarat reshuffle.
“Tiba-tiba bertemu dengan pak Jokowi kemarin, pasti ada potensi reshuffle,” ungkap Rocky.
Demokrat yang bergabung dengan poros koalisi Prabowo Subianto tidak menolak tawaran jatah menteri, menciptakan dinamika tanpa ide perubahan yang signifikan.
Rocky menilai Demokrat yang sebelumnya kritis terhadap pemerintah kini tergoda, menciptakan godaan politik dan opini publik.
Rocky menyebut pertemuan ini dapat memberikan win-win solution, memberikan keuntungan bagi Jokowi dan Demokrat, sekaligus menguntungkan Anies Baswedan yang tetap berseberangan dengan Jokowi.
Pertemuan ini juga mengundang pertimbangan terhadap reshuffle di PDI Perjuangan menjelang Pemilu 2024.
Rocky berpendapat, kesempatan Demokrat mendapatkan jatah menteri lebih konkret, sedangkan PDIP mungkin enggan menghadapi reshuffle mendekati pemilu.
Dalam mengakhiri analisisnya, Rocky menyentuh isu ideologis, mempertanyakan kesesuaian SBY dengan paradigma pengkritik pemerintah jika Demokrat benar-benar mendapat jatah menteri.
Politik yang dinamis menjelang Pemilu 2024 membuka kemungkinan di mana tawaran untuk Demokrat dapat diambil.
Seperti diketahui Demokrat saat ini bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto Koalisi Indonesia Maju pasca keluar dari Koalisi Perubahan. Banyak yang memprediksi jika benar Demokrat mendapatkan jatah menteri, maka sudah bisa dipastikan Jokowi mendukung Prabowo Subianto.