TajukPolitik – Ketua DPD Demokrat Sumatera Utara (Sumut), M Lokot Nasution mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan turun ke jalan apabila peninjauan kembali (PK) Moeldoko dikabulkan Mahkamah Agung (MA).
Kader Demokrat Sumut akan turut mendampingi Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum turun ke jalan mencari keadilan.
“Ini kita berkumpul mau menyampaikan pesan bahwa kami siap jika negara tidak berpihak kepada kebenaran,” kata Lokot di Kantor Demokrat Sumut, Senin (12/6).
Lokot menilai tidak ada dasar MA mengabulkan PK yang diajukan oleh Moeldoko. Sebab, Moeldoko tidak pernah menjadi kader Partai Demokrat, namun tiba-tiba menggelar kongres luar biasa (KLB) dan ingin menjadi ketua umum.
“Kami akan dampingi pak SBY, mas AHY turun ke jalanan. Biar kalian tahu, orang yang pernah memimpin 10 tahun sebagai presiden turun ke jalanan menuntut keadilan,” tambahnya.
Menurutnya, kalau negara berpihak kepada kebenaran, tidak mungkin PK itu terjadi. “Makanya kita perlu menyuarakan ini, kali kali, mungkin, para pemutus itu hatinya bisa tergugah. Bahwasanya yang berhak terhadap partai ini adalah AHY,” ungkapnya.
Lokot pun tak menampik langkah Moeldoko itu dicurigai berkaitan dengan proses Pilpres ke depan. Meski begitu, ia mengaku tidak ingin mencampurkan soal politik dan hukum.
“Pastilah, tapi kita tidak usah jauh ke arah situ. Karena ini politik, sedangkan ini hukum. Hukum ini sendiri tidak mau kita campurkan dengan politik. Meski kita tidak bisa pungkiri itu,” sebutnya.
Lokot berpandangan memang saat ini pihaknya adalah lawan paling keras terhadap rezim. “Dan punya kemungkinan Anies dan AHY menjadi penantang terkuat di negara ini. Maka segala cara dilakukan termasuk pengambilan partai ini,” jelasnya.
“Tapi ini asumsi, kita tidak mau. Kita bicara sistem hukumnya saja. Ini negara hukum, memenangkan orang yang tidak punya hak. Saya sampaikan tadi, kalau anak kalian ditampari di jalan, lalu kalian yang dipenjara. Mau hidup di negara ini? Aku tidak mau,” tutupnya.