TajukPolitik – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Herman Khaeron mengungkapkan, bahwa Program makan siang gratis tidak menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal mengalokasikan anggaran lain untuk menjalankan program makan siang gratis dengan memperhatikan skala prioritas dari masing-masing pos anggaran.
Dia yakin, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tak akan dikorbankan.
“Anggaran stunting, anggaran kekurangan gizi kan bisa dimigrasikan. Kalau itu kemudian dibutuhkan dalam satu kegiatan yang sejenis kan bisa,” ujar Herman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, (5/2).
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini mengaku alokasi program makan siang gratis itu akan sangat bergantung pada penyusunan anggaran 2024.
Alasannya, menurut Herman, pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) terpilih pada Pilpres 2024 akan menggunakan 1/4 anggaran dari APBN 2024.
Apalagi, sumber anggaran untuk program makan siang gratis nantinya akan ditetapkan DPR bersama pemerintah.
“Mengenai kejelasan apakah akan menggunakan anggaran program apa, ya akan ditetapkan di DPR oleh anggota DPR bersama pemerintah. Oleh karena itu tidak perlu berpolemik, kita akan bahas di DPR,” pungkas Herman.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar membantah anggapan program makan siang gratis akan memakai anggaran BOS reguler.
Dia menyebut baru ada usulan program tersebut menggunakan anggaran BOS spesifik atau afirmatif yang diletakkan pada rekening yang berbeda.
Usulan mengenai penggunaan dana BOS spesifik atau afirmatif itu tidak datang dari dalam kementerian, melainkan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Tangerang.
Zaki menyebut saran itu disampaikan seusai simulasi makan siang gratis bagi anak usia sekolah di SMPN 2 Curug Tangerang pada Kamis (29/2/2024).
“Ini saya jelaskan, BOS reguler itu buat operasional sekolah, membayar guru honorer, itu yang di BOS reguler. Ini (yang diusulkan termasuk) BOS khusus spesifik, untuk bantuan makan siswa. Jadi rekeningnya berbeda, tetapi salurannya sama melalui BOS,” ujar Zaki kepada Beritasatu.com, di Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
Zaki menegaskan dirinya sempat diserang setelah muncul sorotan, terutama setelah ada penyebutan kata BOS sebagai sumber pendanaan program makan siang gratis.
Padahal pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian maupun Kabupaten Tangerang masih melakukan kajian mendalam.
Termasuk berbagai kemungkinan pembiayaan program makan siang gratis, terutama bagi siswa SD dan SMP yang masih dalam tahap simulasi