TAJUKNASIONAL.COM – Kabupaten Sambas, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi beras di Kalimantan Barat, menyimpan potensi besar dalam mendukung visi swasembada pangan nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo.
Untuk memperkuat upaya tersebut, Staf Khusus Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra, melakukan kunjungan lapangan bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I), M. Tahid, pada Sabtu (2/8/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk menyerap langsung harapan masyarakat serta meninjau kondisi infrastruktur pertanian di beberapa desa, termasuk Desa Penakalan, Kecamatan Sejangkung, Desa Tri Kembang, Kecamatan Galing, dan Desa Lumbang Kecamatan Sambas.
Dalam dialog bersama petani dan perangkat desa, Herzaky mendengar langsung keluhan soal rusaknya jaringan irigasi yang mengakibatkan hasil panen tidak optimal.
Di Desa Penakalan misalnya, dari total 126 hektare lahan pertanian, sebagian besar sering terendam banjir atau mengalami kekeringan, menyebabkan hasil panen hanya sekitar 1,3 ton gabah per hektare.
“Kami sangat mengharapkan pembangunan saluran irigasi agar panen bisa maksimal,” ujar Kepala Desa Penakalan, Sartomo.
Hal serupa juga diungkapkan warga Desa Tri Kembang, yang memiliki sekitar 127 hektare lahan.
Menurut Kades Nurrochim, jika infrastruktur irigasi dibenahi, potensi panen bisa meningkat menjadi 3 ton per hektare dengan frekuensi panen dua kali setahun.
“Manfaat irigasi sangat nyata, bukan hanya memperlancar distribusi air saat hujan, tetapi juga menampung air untuk musim kemarau,” katanya.
Baca juga: Jawab Isu Pemindahan Penduduk ke Kalbar, Herzaky Stafsus AHY: Kasihan Masyarakat Jadi Korban
Di Desa Lumbang, dengan luas lahan sekitar 138 hektare, para petani juga menyuarakan harapan yang sama: pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi sebagai syarat mutlak peningkatan produktivitas pertanian.
Herzaky menyampaikan bahwa masukan masyarakat ini akan segera dilaporkan kepada Menko AHY dan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengingat pentingnya irigasi dalam menyukseskan program ketahanan pangan Presiden Prabowo.
Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat akan memberi perhatian khusus terhadap aspirasi petani.
“Tanpa irigasi yang memadai, petani kita terus mengalami kerugian. Ini yang harus segera kita atasi. Jika irigasi terbangun dengan baik, kita bisa mendorong peningkatan indeks pertanaman—dari satu kali panen menjadi dua kali panen dalam setahun,” jelas Herzaky.
Ia juga berpesan kepada para camat dan kepala desa agar menjaga proses pembangunan jika telah dimulai.
“Jaga agar pelaksanaannya lancar dan hasilnya bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas,” imbuhnya.