TajuKPolitik – Pidato Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 PDIP menuai banyak tafsir dari para pengamat politik. Ada yang meyakini pidato tersebut sebagai kode pencapresan Puan Maharani, ada yang menduga untuk Ganjar Pranowo, atau bahkan nama-nama lain.
Salah satu yang meyakini pidato tersebut sebagai kode untuk Puan adalah Rocky Gerung. Filsuf yang kerap mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo itu meyakini Megawati akan tetap mempertahankan trah Soekarno untuk memilih capres PDIP nanti.
“Tetap nggak mungkin membatalkan ide Ibu Mega bahwa darah Soekarno melekat di dalam semua keputusan partai. Kalau itu yang sudah jadi semacam dogma politik PDIP, ya sudahlah, artinya itu Puan memang disiapkan mau kalah (atau) gagal,” terang Rocky.
“Lebih baik rumah ditempati sendiri, daripada nyewa yang tiba-tiba nanti digusur oleh orang lain partai itu,” sambungnya, seperti dikutip tajuknasional.com dari kanal YouTube-nya, Sabtu (14/1).
Ditambah dengan isu pemimpin perempuan yang terus diungkit Megawati di pidatonya kemarin, menurut Rocky, adalah pertanda jelas bahwa PDIP akan mencapreskan Puan.
“Ibu Mega percaya diri sekali itu,” tegas Rocky, merujuk pada keyakinan untuk mencapreskan Puan.
Namun Rocky secara tersirat mengingatkan perihal elektabilitas Puan yang saat ini masih terhitung rendah. Karena itulah dia kemudian merumuskan pasangan yang dianggap cocok bersama Puan.
Cukup tidak terduga, Rocky rupanya kembali mengusung wacana memasangkan Puan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Kalau ketidakcukupan elektabilitas Ibu Puan yang diperlihatkan, itu adalah berita baik untuk Prabowo, ‘Sudah saya gandeng aja deh, selesai problemnya’, dan itu mungkin sekali akan terjadi,” ujar Rocky.
“Prabowo mulai berupaya untuk sedikit-sedikit mengikuti jejak NasDem, untuk mulai mbalelo dari kekuasaan,” lanjutnya.
Menurutnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah melakukan langkah radikal dengan mendeklarasikan Anies Baswedan.
Hal ini yang mungkin akan ditiru Prabowo, yakni blak-blakan meminta izin Jokowi untuk berpasangan dengan Puan kendati sang presiden disebut lebih condong kepada Ganjar Pranowo.
Rocky menilai Puan sudah banyak belajar mengenai kepemimpinan perempuan, apalagi karena selama ini selalu mengikuti Megawati. Bekal ini yang dinilai cukup untuk menempatkan Puan sebagai cawapres Prabowo.
“Ini berita baik buat Gerindra, karena siap bergandeng tangan dengan Puan Maharani. Ada Prabowo dan Puan, tinggal diatur Puan atau Prabowo. Tentu mungkin dianggap Puan magang dulu dengan Pak Prabowo,” jelas Rocky.
“Lebih masuk akal memang Gerindra dan PDIP. Kan nggak mungkin PDIP bergandeng tangan dengan PPP atau PKS untuk jadi tempat magangnya Mbak Puan, yang paling mungkin dengan Gerindra,” imbuhnya.