TajukNasional Dalam upaya mencapai swasembada pangan secara cepat dan berkelanjutan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Doddy Hanggodo menandatangani kesepakatan kerja sama strategis di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/11).
Langkah ini menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mengoptimalkan produksi pangan dalam negeri dan membangun ketahanan pangan nasional melalui sinergi lintas sektor.
Kerja sama ini berfokus pada dukungan infrastruktur pertanian guna memperkuat produksi pangan lokal. Sesuai arahan Presiden Prabowo, pencapaian swasembada pangan dipandang sebagai prioritas utama. Sinergi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian PU meliputi koordinasi program, sinkronisasi anggaran, pengelolaan irigasi, pencetakan lahan sawah baru, serta pertukaran data yang relevan. Dengan kolaborasi ini, pemerintah berharap untuk mengakselerasi swasembada pangan sekaligus menyejahterakan masyarakat petani.
Mentan Amran menekankan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk mencapai target swasembada pangan yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, dukungan dari Kementerian PU akan sangat memengaruhi keberhasilan sektor pertanian. “Hari ini adalah awal dari kemitraan krusial untuk memenuhi target yang telah diamanatkan Presiden, yakni agar Indonesia segera mencapai swasembada pangan. Dengan bantuan Kementerian PU, sektor pertanian kita dapat berkembang lebih pesat,” ujar Amran.
Kerja sama ini memungkinkan Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada, baik di wilayah sawah irigasi maupun lahan tadah hujan. Amran menambahkan bahwa dengan dukungan infrastruktur dari Kementerian PU, produksi pertanian dapat dilipatgandakan, termasuk dengan meningkatkan indeks pertanaman di lahan eksisting dari satu kali tanam per tahun menjadi dua hingga tiga kali. “Jika satu juta hektare lahan dapat dikelola dengan indeks tanam lebih tinggi, kami memperkirakan Indonesia akan mampu menghasilkan tambahan lima juta ton gabah per tahun,” papar Amran.
Mentan Amran juga menjelaskan bahwa integrasi program antara Kementerian Pertanian dan Kementerian PU akan melibatkan dukungan teknis serta sumber daya seperti benih, pupuk, dan alat pertanian. Kementerian Pertanian akan fokus pada penyediaan sumber daya untuk mendukung petani, sedangkan Kementerian PU akan bertanggung jawab atas infrastruktur irigasi. “Kami berharap Kementerian PU dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung kebutuhan irigasi. Di Kementan, kami memiliki unit-unit khusus seperti Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian yang mendampingi petani, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian untuk alat dan sarana produksi, serta Ditjen Tanaman Pangan yang akan menyediakan benih. Setiap unit akan berkontribusi dalam kerangka besar ini,” jelas Amran.
Dalam praktiknya, Kementerian Pertanian dan Kementerian PU akan membentuk tim gabungan yang melibatkan Balai Wilayah Sungai (BWS) dari Kementerian PU serta tim teknis dari Kementan. Tim ini akan bekerja sama secara efektif dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan proyek guna memastikan setiap langkah berjalan lancar dan sesuai dengan target swasembada pangan nasional.
Sementara itu, Menteri PU Doddy Hanggodo menyatakan kesiapan penuh Kementerian PU untuk mendukung target swasembada pangan yang menjadi prioritas pemerintah. “Kami di Kementerian PU siap mendukung penuh setiap program yang ditetapkan Kementan. Kami adalah mitra teknis yang siap membantu, sementara Menteri Pertanian memegang peran utama dalam sektor ini,” ujar Doddy. Ia juga menambahkan bahwa Kementerian PU akan melakukan refocusing anggaran demi mendukung kebutuhan infrastruktur pertanian, termasuk penyediaan bendungan dan sistem irigasi yang optimal.
Sebagai langkah tambahan, Kementerian PU akan bekerja sama dengan Kementan untuk menentukan wilayah yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur pertanian. Peta wilayah yang sama akan digunakan agar kedua kementerian dapat melakukan sinkronisasi proyek dengan efektif dan efisien, mengurangi tumpang tindih, dan memaksimalkan hasil.
Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya swasembada pangan nasional serta memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Pemerintah optimis bahwa dengan sinergi kuat antara Kementerian Pertanian dan Kementerian PU, swasembada pangan bukan lagi sekadar wacana, melainkan target nyata yang segera terwujud.