TajukPolitik – Hasil survei lembaga Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan pasangan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani mendominasi skenario-skenario dalam survei.
Dengan hasil itu, bila kedua nama ini diduetkan maka berpotensi memenangi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024. Apalagi keduanya memiliki kendaraan partai besar, yakni Gerindra dan PDI Perjuangan.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (14/07/2022).
“Pasangan Prabowo-Puan yang didukung oleh koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra paling potensial untuk memenangi Pilpres 2024, dari sejumlah skenario pasangan capres/cawapres yang mungkin terbentuk dan diusung oleh koalisi partai-partai politik,” katanya.
Dalam skenario pertama, terbentuk empat pasang capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden). Dalam hal ini PDI Perjuangan maju sendirian. PDI Perjuangan merupakan satu-satunya parpol yang memenuhi syarat mengusung capres/cawapres tanpa perlu berkoalisi.
Hasilnya, skenario pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Puan hanya menduduki urutan ketiga dengan elektabilitas 23,8 persen, di bawah Gubernur DKI Jakarta Anies-Panglima TNI Andika (31,5 persen) dan Prabowo-Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (25,4 persen).
“Jika PDI Perjuangan dan Gerindra mengusung pasangan capres/cawapres masing-masing, Anies berpeluang unggul,” kata Vivin.
Meskipun demikian, selisih elektabilitas ketiga skenario hanya terpaut 2—6 persen, atau terdistribusi secara hampir merata.
Jauh di bawah ketiganya adalah pasangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono/AHY (8,9 persen), yang mungkin diusung oleh koalisi Golkar dan Demokrat.
Dalam skenario ada tiga pasangan capres/cawapres, Prabowo-Puan unggul telak mencapai 43,5 persen, jauh meninggalkan Ganjar-Erick (27,2 persen) dan Anies-Andika (23,0 persen).
“Prabowo-Puan diusung oleh koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra, sedangkan Ganjar-Erick mungkin diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu dan Anies-Andika oleh koalisi antara NasDem, PKS, dan Demokrat,” kata Vivin.
Berikutnya adalah skenario dua pasangan capres/cawapres, Prabowo-Puan (51,8 persen) juga menang melawan Anies-Andika (33,4 persen). Pada skenario dua pasangan lainnya, Prabowo-Puan (46,2 persen) juga unggul terhadap Ganjar-Airlangga (41,3 persen).
“Di antara empat skenario, Prabowo-Puan memenangi tiga skenario,” ucap Vivin.
Menurut Vivin, pasangan Prabowo-Puan sudah digadang-gadang cukup lama setelah Gerindra bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua.
Sebelumnya, PDI Perjuangan dan Gerindra pernah bekerja sama ketika masih menjadi oposisi pada masa pemerintahan SBY, serta pada Pilkada DKI Jakarta 2012 yang mengusung Jokowi-Ahok.
Di tengah manuver parpol-parpol lain, Vivin menilai PDI Perjuangan tampak bersikap lebih tenang dan tidak mau terpancing untuk menggulirkan nama capres/cawapres maupun koalisi.
Survei Index Research dilakukan pada tanggal 1—7 Juli 2022 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi. Sampel dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Kemudian sampel diwawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.