Senin, 10 Februari, 2025

Survei Indikator Politik Indonesia: 79,3 Persen Publik Puas dengan Kinerja 100 Hari Pertama Presiden Prabowo

TajukNasional Indikator Politik Indonesia baru saja merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Hasil survei menunjukkan bahwa 79,3 persen responden merasa puas dengan kinerja Presiden Prabowo sejak dilantik pada November 2024.

Survei ini dilakukan pada 16-21 Januari 2025, melibatkan 1.220 responden yang dipilih melalui metode simple random sampling dari seluruh provinsi di Indonesia.

Wawancara dilakukan secara langsung, dengan margin of error ± 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden diberikan pertanyaan, “Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto?” Berikut hasil surveinya:

  • Sangat Puas: 13,5%
  • Cukup Puas: 65,8%
  • Kurang Puas: 16,3%
  • Tidak Puas Sama Sekali: 0,6%
  • Tidak Tahu/Tidak Jawab: 3,8%

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebutkan bahwa metode survei yang digunakan mengikuti standar internasional dalam mengukur tingkat kepuasan publik terhadap pemimpin negara.

“Dengan total 79,3 persen responden yang menyatakan puas, ini menunjukkan modal politik besar bagi Presiden Prabowo Subianto. Angka ini juga lebih baik dibandingkan awal pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode pertama di tahun 2014,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei, Senin (27/1).

Namun, survei juga mencatat adanya 16,9 persen responden yang merasa kurang puas atau tidak puas sama sekali terhadap kinerja Presiden Prabowo.

Menurut Burhanuddin, angka ini masih tergolong rendah dan menjadi bagian dari dinamika politik yang wajar.

Burhanuddin menambahkan, perbandingan dengan survei pada 100 hari pertama pemerintahan Presiden Jokowi menunjukkan situasi yang lebih menguntungkan bagi Presiden Prabowo.

“Pada Januari 2015, survei mencatat approval rating Presiden Jokowi terpengaruh kebijakan yang tidak populer, seperti kenaikan harga bahan bakar,” ujarnya.

Dengan tingkat kepuasan publik yang tinggi, Burhanuddin menyimpulkan bahwa periode bulan madu politik antara Presiden Prabowo dan rakyat Indonesia masih berlangsung.

Hal ini menjadi momentum penting untuk memperkuat legitimasi dan keberlanjutan kebijakan pemerintah ke depan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini