TajukNasional Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan bahwa sekitar 60 perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri, telah menyatakan minat untuk berinvestasi dalam program penyediaan sapi perah dan sapi potong.
Investasi ini bertujuan untuk mendukung program makan bergizi dan penyediaan susu gratis bagi masyarakat.
“Untuk mendatangkan sapi hidup, ada sekitar 50-60 perusahaan yang siap berinvestasi, baik untuk sapi perah maupun sapi potong. Namun, perlu diingat bahwa ini masih dalam tahap komitmen, dan belum ada perusahaan yang mendatangkan sapinya,” jelas Sudaryono kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa investasi ini penting untuk meningkatkan populasi sapi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan gizi dan susu yang semakin tinggi di masa depan.
Sudaryono menambahkan bahwa beberapa investor luar negeri juga melihat peluang dalam meningkatkan produksi susu dan daging di Indonesia.
Pemerintah, menurutnya, tidak akan melakukan impor barang jadi, tetapi akan membuka ruang bagi pengusaha untuk mendatangkan sapi hidup ke Indonesia.
“Jadi, yang mengimpor bukan pemerintah. Kami ingin memberikan kesempatan kepada dunia usaha untuk berbisnis dan berinvestasi di sektor ini,” ujarnya.
Sudaryono menargetkan dalam tiga bulan ke depan, perusahaan-perusahaan tersebut dapat mewujudkan komitmen mereka dan mendatangkan sapi ke Indonesia. Targetnya adalah setidaknya 2 juta ekor sapi dari proses investasi ini.
“Kita harapkan dalam waktu dekat, mungkin dalam tiga bulan, kita sudah bisa melihat pengiriman sapi pertama. Total yang diharapkan adalah 2 juta ekor untuk mendukung kebutuhan susu dan daging dalam negeri,” tambahnya.
Dengan langkah ini, diharapkan ketergantungan Indonesia terhadap impor daging dan susu dapat berkurang secara signifikan.
