TajukNasional Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapat kritikan tajam terkait kebijakan larangan penjualan gas LPG 3 kilogram (kg) di pengecer.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, menyebut kebijakan tersebut justru menyulitkan masyarakat, yang kini harus mengantri panjang di agen-agen resmi untuk mendapatkan tabung gas melon.
Hal ini juga dinilai bertentangan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang pro terhadap kepentingan rakyat.
Menurut Muslim, kebijakan yang diterapkan oleh Bahlil hanya akan semakin menyusahkan masyarakat, apalagi dengan menjelang bulan Ramadhan.
“Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bikin rakyat makin susah dan menderita. Apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan,” ujarnya, Senin (3/2).
Lebih lanjut, Muslim menilai tindakan Bahlil ini bisa berpotensi menggerus wibawa Presiden Prabowo. Dia berpendapat bahwa kebijakan tersebut bertentangan dengan sikap Prabowo yang selalu menekankan pentingnya kesejahteraan rakyat.
“Nampak Bahlil melawan presiden yang pro rakyat. Kelihatannya ada upaya gembosi wibawa dan kepemimpinan Prabowo,” tambah Muslim.
Sementara itu, Kementerian ESDM memutuskan untuk mengalihkan penjualan gas LPG 3 kg hanya melalui pangkalan resmi Pertamina, sebagai bagian dari upaya pengendalian distribusi.
Namun, kebijakan ini sudah memicu kelangkaan LPG 3 kg di beberapa daerah, yang berdampak pada kesulitan masyarakat dalam memperoleh pasokan gas dengan harga yang terjangkau.
Pemerintah diharapkan dapat segera mengevaluasi kebijakan ini agar tidak merugikan rakyat, terutama menjelang kebutuhan besar selama bulan Ramadhan.