TajukPolitik – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik menyebut kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe kurang baik.
Taufan menyampaikan itu berdasarkan keterangan dokter pribadi Enembe. Taufan pun sudah bertemu langsung dengan Lukas di kediamannya di sela-sela mengurus dialog damai Papua.
“Kami dapat keterangan dari dokter pribadi, Dokter Anton yang menjelaskan kondisi kesehatan Pak Lukas. Dan memang kami saksikan memang dalam kondisi kurang sehat,” kata Taufan di Papua, Kamis (29/9).
Pada pertemuan itu, Taufan didampingi oleh Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. Selain mendapat keterangan langsung dari dokter pribadi, mereka juga diperlihatkan bukti-bukti dokumen yang menyangkut kesehatan Lukas.
Beberapa dokumen itu, kata Taufan, telah diserahkan juga oleh Lukas kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Mendapat penjelasan bahwa ada dokumen dokumen kesehatan yang sudah dikirimkan ke KPK dengan harapan dari pihak keluarga dan dokter ini supaya ada perawatan kesehatan terhadap Pak Lukas,” ucapnya.
Taufan menyebut Komnas HAM akan membantu mencari jalan keluar terkait kondisi kesehatan Lukas di tengah proses hukum. Dia menegaskan bahwa peran Komnas HAM terbatas untuk itu, dan menyerahkan proses hukum kepada KPK.
“Soal hukum menjadi ranah sepenuhnya KPK, kami bisabantu mencari jalan keluar kesehatan,” ujar dia.
KPK telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan korupsi beberapa waktu lalu. Meski tidak menyampaikan secara detail perihal kasusnya, KPK menyinggung penyalahgunaan dana otonomi khusus (otsus).
KPK baru-baru ini juga menyatakan bakal mengembangkan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang diduga dilakukan Lukas ke arah tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Namun, Lukas kembali tidak menghadiri panggilan pemeriksaan oleh KPK pada hari ini, Senin (26/9), dengan alasan kondisi kesehatan yang belum membaik.
Penasihat hukum Lukas, Stefanus Roy Rening, mengklaim kliennya masih menderita sakit dan belum bisa datang ke Jakarta.
“Syarat orang memberi keterangan itu harus sehat. Kalau sakit gimana mau kasih keterangan,” ujar Roy dalam jumpa pers di Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Papua di Jakarta Selatan, Senin (26/9).