TajukNasional – Dede Yusuf, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, memberikan tanggapan terhadap usulan Menko PMK Muhadjir Effendy yang dianggapnya sebagai candaan terkait peningkatan biaya wisuda untuk menambah pendanaan kampus.
“Mungkin ada bercanda sedikit terkait masalah soal kalau mau pas wisuda itu diberikan biaya yang lebih tinggi karena dianggap itu sudah lulus-lulusan ya, sebetulnya itu lebih bercanda,” kata Dede kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/7).
Menurut Dede Yusuf, hal ini seharusnya tidak dipermasalahkan lebih lanjut karena fokus utama seharusnya adalah bagaimana menekan biaya pendidikan tinggi secara keseluruhan.
“Nilai substansialnya sebetulnya lebih banyak di dalam rapat tentang bagaimana menekan biaya kuliah. Saya pikir sebetulnya tidak ada yang perlu dipermasalahkan karena substansi yang diberikan pada Panja jauh lebih penting daripada bercanda,” bebernya.
Rapat Komisi X DPR RI yang mengundang Muhadjir Effendy, serta eks menteri pendidikan lainnya, membahas lebih banyak tentang strategi menekan biaya kuliah daripada mendalami candaan tersebut. Usulan Muhadjir Effendy termasuk saran agar perguruan tinggi negeri berbadan hukum mencari sumber pendanaan tambahan dari biaya wisuda, serta memiliki fasilitas hotel untuk penginapan orang tua mahasiswa saat wisuda.
Menurut Muhadjir, orang tua mahasiswa rela membayar mahal untuk momen penting seperti wisuda anak mereka, yang bisa menjadi peluang bagi kampus untuk mendapatkan keuntungan tambahan. Namun demikian, Dede Yusuf menegaskan bahwa substansi penting dari rapat tersebut lebih terfokus pada strategi menekan biaya kuliah, daripada mempermasalahkan candaan Muhadjir mengenai biaya wisuda yang lebih tinggi.
Selain candaan soal biaya wisuda, Dede Yusuf menekankan bahwa inti dari diskusi dalam rapat Komisi X DPR RI adalah mencari solusi untuk menurunkan biaya kuliah agar lebih terjangkau bagi masyarakat. Strategi ini termasuk mencari alternatif pendanaan bagi perguruan tinggi negeri tanpa membebani mahasiswa dan orang tua mereka dengan biaya tambahan yang tidak perlu.
Dede Yusuf juga mengingatkan pentingnya fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, upaya untuk menekan biaya kuliah harus sejalan dengan peningkatan kualitas fasilitas dan pelayanan pendidikan, sehingga mahasiswa dapat mendapatkan pendidikan yang layak tanpa harus menghadapi beban biaya yang berlebihan.
Rapat Komisi X DPR RI dengan Muhadjir Effendy dan mantan menteri pendidikan lainnya adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencari solusi terbaik dalam menghadapi tantangan di sektor pendidikan tinggi. Dede Yusuf berharap bahwa hasil dari diskusi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia.
Dengan demikian, pernyataan candaan Muhadjir Effendy mengenai biaya wisuda tidak perlu dijadikan polemik yang berlarut-larut. Yang lebih penting adalah komitmen bersama untuk menciptakan sistem pendidikan tinggi yang lebih terjangkau dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Upaya kolaboratif antara pemerintah, perguruan tinggi, dan legislatif akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut.