TajukNasional Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, semakin memperkuat posisinya sebagai kandidat yang mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan, khususnya para aktivis lingkungan dan agraria. Dukungan ini bukan tanpa alasan; Anwar Hafid dikenal memiliki komitmen kuat dan visi yang jelas untuk menyelesaikan konflik agraria yang kerap menjadi sumber masalah di provinsi tersebut.
Salah satu pendukung utamanya adalah Aulia Hakim, mantan Kepala Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tengah. Menurut Aulia, Anwar Hafid bukan hanya memahami kompleksitas masalah agraria di Sulteng, tetapi juga menunjukkan niat yang tulus dan serius untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat. “Menurut kami, ini patut kita dorong ketika ada pemimpin yang memiliki gagasan menyelesaikan konflik agraria sebagaimana yang disampaikan Pak Anwar Hafid,” kata Aulia pada Jumat (6/9).
Sebagai Ketua Demokrat Sulteng yang telah berpengalaman, Anwar Hafid sering kali berhadapan langsung dengan kasus-kasus konflik lahan, terutama yang melibatkan perusahaan dan masyarakat lokal. Ia menyadari bahwa klaim sepihak oleh perusahaan atas lahan milik rakyat adalah salah satu sumber utama ketegangan di Sulteng.
Untuk itu, Anwar Hafid telah menyusun strategi khusus untuk menuntaskan masalah agraria ini. Salah satu langkah konkret yang diusulkannya adalah penyediaan anggaran khusus oleh pemerintah untuk melakukan penataan ulang terhadap lahan Hak Guna Usaha (HGU). Setelah itu, akan dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan mana bagian lahan yang memang merupakan hak perusahaan dan mana yang seharusnya menjadi milik rakyat. Langkah ini dianggap penting untuk mencegah klaim sepihak dan memberikan kejelasan hukum kepada masyarakat.
Aulia Hakim menegaskan bahwa komitmen Anwar Hafid dalam menangani konflik agraria mencerminkan figur seorang pemimpin yang membuka ruang bagi partisipasi rakyat dalam setiap kebijakan yang akan diambil. “Kelihatan beliau mau memberi ruang bagi rakyat, itukan mencerminkan ketika beliau nanti menjadi Gubernur maka rakyat akan sangat dilibatkan,” tegas Aulia.
Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, terutama terkait dengan lahan dan sumber daya alam, diyakini akan menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan adil. Hal ini juga akan mengurangi potensi konflik yang sering kali timbul karena ketidakjelasan batas-batas lahan dan kurangnya komunikasi antara pihak-pihak yang berkepentingan.
Komitmen Anwar Hafid untuk menyelesaikan konflik agraria di Sulawesi Tengah mendapat apresiasi dan harapan besar dari para aktivis dan masyarakat. Aulia Hakim meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Anwar Hafid, Sulteng dapat menjadi daerah yang lebih adil dan sejahtera, di mana rakyat memiliki hak yang jelas atas tanah mereka dan tidak lagi merasa terpinggirkan oleh kepentingan korporasi.
Gagasan-gagasan Anwar Hafid ini diharapkan dapat diwujudkan secara nyata jika ia terpilih sebagai Gubernur Sulteng, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Dukungan para aktivis ini tidak hanya memperkuat posisi Anwar Hafid dalam kontestasi politik, tetapi juga menegaskan bahwa ia adalah pemimpin yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Sulawesi Tengah.
