TajukNasional Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menyiapkan Batam, Rempang, dan Galang (Barelang) di Kepulauan Riau sebagai kawasan percontohan transmigrasi terpadu yang mengintegrasikan permukiman, industri, dan ekonomi. Program ini ditargetkan dapat menarik investasi hingga Rp 200 triliun, terutama dari industri pabrik kaca yang memanfaatkan pasir silika unggulan di Rempang.
“Dalam waktu dekat, kami akan menjadikan Rempang sebagai salah satu kawasan transmigrasi terintegrasi ekonomi. Ini akan menjadi etalase keberhasilan program transmigrasi di Indonesia,” kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam keterangan resminya, Minggu (16/3/2025).
Iftitah menegaskan bahwa transmigrasi tidak lagi sekadar memindahkan penduduk ke wilayah baru, tetapi juga membangun kawasan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. Ia berharap, Barelang dapat berkembang pesat dan bahkan melampaui Singapura saat Indonesia mencapai usia emas pada 2045.
Terkait dengan konflik sosial yang muncul akibat Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City, pemerintah akan mencari solusi terbaik agar proyek ini dapat berjalan tanpa mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Kami memahami adanya dinamika di lapangan. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan harus inklusif dan berbasis kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Sejak Kementerian Transmigrasi kembali berdiri sebagai lembaga tersendiri, program transmigrasi dianggap sebagai bagian strategis dalam pembangunan nasional. Program ini telah terbukti menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah.
Menurut Iftitah, fokus utama program transmigrasi saat ini adalah pembangunan kawasan transmigrasi yang terintegrasi dengan sektor ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah.
Untuk memastikan keberlanjutan program, Kementrans akan bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) guna menyelaraskan kebijakan transmigrasi dengan rencana pembangunan nasional.
“Kami ingin transmigrasi menjadi solusi nyata bagi pemerataan pembangunan. Dengan perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik, kawasan transmigrasi bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Iftitah.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyambut baik langkah Kementrans menjadikan Barelang sebagai pilot project transmigrasi modern.
Menurutnya, transmigrasi dengan konsep baru tidak hanya menarik warga yang mencari tempat tinggal baru, tetapi juga bisa menjadi peluang bagi akademisi dan profesional untuk berkontribusi dalam pembangunan kawasan.
“Transmigrasi tidak lagi sekadar relokasi penduduk. Dengan pendekatan baru, program ini bisa melibatkan banyak pihak, termasuk dunia akademik melalui program Transmigrasi Patriot,” ujar Rachmat.
Dukungan juga datang dari Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, yang menilai pembangunan kawasan transmigrasi di Barelang akan mempercepat pengembangan PSN Rempang Eco City.
“Kami siap mendukung penuh program ini demi kemajuan Batam dan Kepulauan Riau,” kata Amsakar.
Dengan implementasi yang tepat, program transmigrasi terpadu di Barelang diharapkan tidak hanya meningkatkan investasi, tetapi juga menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dan menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.