Jumat, 9 Mei, 2025

Adhie Massardi Bahas Mega Vs Jokowi, Said Didu: Ada Pertemuan Tunda Pemilu di Istana Bogor

TajukPolitik – Mantan Sekretaris Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu membocorkan bahwa ada gelaran rapat mengenai penundaan pemilu di Istana Bogor.

Hal itu disampaikan oleh Said Didu melalui akun jejaring media sosial Twitter miliknya pada Senin (16/01).

Dalam cuitannya itu, Said Didu menyampaikan bahwa penundaan Pemilu tersebut dibungkus dalam Undang-Undang Dasar 1945.

“Dan infonya kemarin (17/1/2022) ada pertemuan di Istana Bogor ide membahas penundaan pemilu yg dibungkus kembali ke UUD 1945,” tulis @msaid_didu dilihat tajuknasional.com, Selasa (17/01).

Cuitan Said Didu itu menanggapi pernyataan Deklarator Koalisi Aksi Indonesia (KAMI) Adhie M. Massardi, sehubungan dengan pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 PDIP kemarin yang diduga menyindir Jokowi.

Adhie menyebutkan bahwa ada isu perang dingin di antara Megawati dengan Jokowi usai pidato yang diklaim membully sang presiden

“MEGA vs WIDODO, kemarin ngobrol lagi soal MSp (Mega) vs JWid (Jokowi) Gua kate ‘If ente happy JWd dibully MSp dan anggap gak akan ada lagi isu 3 periode, ente salah dua kali’,” tulis @AdhieMassardi pada Senin (16/01)

Selain itu, Adhie juga mengungkit kembali soal keberadaan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mendukung penundaan pemilu.

“1 Gak paham who is MSp. 2 gak paham watak JWd. Ingat Bahlil itu masih jadi Menko Perpanjangan Kekuasan & Inves Politik,” sambungnya.

Sebelumnya diketahui pernyataan Megawati yang memberikan sindiran kepada Jokowi menajadi pembicaraan.

“Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga duh kasihan dah. Loh legal formal loh, beliau jadi presiden tuh nggak ada….kan ini…legal formal diikuti terus sama saya, aturannya, aturan mainnya.”

Pernyatan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang diucapkan di acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023), tak pelak menimbulkan kontroversi di publik

Ada kalangan yang menganggap pernyataan Presiden ke-V RI itu merendahkan Presiden Joko Widodo dan menjadi “tohokan” politik tertajam Megawati kepada kadernya yang menjabat presiden selama dua periode.

Sementara ada pihak lain yang menganggap, wejangan Megawati kepada Jokowi hanyalah pesan “sayang” dari seorang Ibu kepada anaknya. Tidak ada yang istimewa dari perkataan demi perkataan Megawati di HUT PDIP tersebut.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini