TajukNasional Pada peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2024, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meluncurkan batik khusus bernama “Sekar Pace Bhumi.” Batik ini didedikasikan untuk jajaran Kementerian ATR/BPN dan menjadi simbol dedikasi kementerian terhadap pelestarian budaya batik Indonesia. Peluncuran tersebut diadakan di Ruang Rapat Menteri ATR/BPN dan didampingi oleh Annisa Pohan Yudhoyono, Pembina Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IKAWATI) ATR/BPN, yang juga berperan penting dalam desain batik ini.
“Pada Hari Batik ini, kami mempersembahkan batik khusus yang didesain oleh Annisa, diberi nama Sekar Pace Bhumi. Ini adalah bentuk penghormatan dan dedikasi Kementerian ATR/BPN untuk merayakan budaya batik yang merupakan warisan tak ternilai bangsa kita,” ujar Menteri AHY, sembari mengenakan batik yang dirancang khusus dalam acara peluncuran.
Batik Sekar Pace Bhumi dirancang dengan makna filosofis yang mendalam. “Sekar,” yang berarti bunga, diambil dari motif bunga nusantara yang melambangkan keindahan, keluhuran, dan kebhinekaan Indonesia. Bunga-bunga ini merepresentasikan keindahan kehidupan yang penuh dengan keragaman namun tetap harmonis. “Pace” melambangkan ketulusan, kesetiaan, dan pengabdian dalam semangat persatuan serta gotong royong, nilai-nilai yang sangat dijunjung oleh bangsa Indonesia. Sementara itu, “Bhumi” terinspirasi dari logo resmi Kementerian ATR/BPN yang mencerminkan dedikasi kementerian dalam melayani seluruh rakyat Indonesia di bidang pertanahan dan tata ruang, untuk kemajuan bersama.
“Bhumi adalah simbol dari kebanggaan dan kehormatan keluarga besar ATR/BPN dalam menjalankan tugas mereka untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia. Ini adalah wujud komitmen kami untuk melayani dan mengabdi demi kesejahteraan bersama,” jelas AHY saat menutup sambutannya.
Acara peluncuran batik Sekar Pace Bhumi ditandai dengan penyerahan kain batik secara simbolis oleh Menteri AHY dan Annisa Pohan kepada jajaran Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Penyerahan tersebut menjadi simbol semangat baru bagi kementerian dalam memperkuat identitas dan nilai-nilai budaya lokal di lingkungan kerja mereka.
Perayaan Hari Batik Nasional tidak hanya menjadi momentum untuk merayakan karya seni yang melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tetapi juga sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam melestarikan warisan budaya batik. Sejak ditetapkannya batik sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, batik telah menjadi simbol kebanggaan bangsa yang diakui dunia internasional. Penetapan ini diikuti oleh kebijakan pemerintah, melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009, yang menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Dengan peluncuran batik Sekar Pace Bhumi, Kementerian ATR/BPN tidak hanya memperkuat ikatan dengan budaya lokal, tetapi juga menunjukkan komitmen dalam mengintegrasikan nilai-nilai tradisional ke dalam tugas dan fungsi kementerian. Hal ini menjadi bukti bahwa budaya batik tetap relevan dan memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat modern, termasuk dalam pemerintahan.
Hari Batik Nasional sendiri menjadi pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya melestarikan batik sebagai identitas budaya yang harus dijaga dari generasi ke generasi.