Ia juga menyoroti peran Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui program golden ticket, yakni beasiswa khusus untuk anak-anak dari keluarga transmigran agar bisa menempuh pendidikan S1 di ITS.
Program ini diharapkan melahirkan SDM unggul yang kelak kembali membangun kawasan transmigrasi dengan inovasi teknologi.
Iftitah bahkan membuka peluang agar sebagian proses pembelajaran S1 dilakukan langsung di wilayah transmigrasi agar mahasiswa dapat praktik lapangan secara intensif.
Rektor ITS, Bambang Pramujati, menambahkan bahwa penguatan SDM adalah kunci transformasi kawasan transmigrasi menjadi pusat ekonomi baru.
ITS kini mendata 117 SMA yang berada di wilayah 3T dan kawasan transmigrasi untuk dijaring dalam program beasiswa.
“Ini jalur khusus tanpa tes bagi anak-anak transmigrasi,” kata Bambang.
Baca juga: Ringankan Beban Masyarakat, Kementrans Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Sumatera
Kerja sama dengan pemerintah daerah juga akan diperluas agar program beasiswa dan pengembangan kawasan dapat berjalan optimal.



