Tajukpolitik – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menegaskan pertemuan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno dengan elit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai upaya rezim goyang kekuatan KPP atau Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Jerry menilai, kekuatan KKP yang diperoleh karena menyatunya Partai Nasdem, Demokrat dan PKS, berpotensi buyar dengan kehadiran Sandiaga Uno.
Menurut Jerry, kedatangan mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut ke DPP PKS untuk mencari perahu politik ikut Pilpres 2024.
“Dan setelah mengunjungi DPP PKS pada Minggu (7/5), ada respons positif dari Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, tentang peluangnya menjadi cawapres dari KPP,” ungkap Jerry, Rabu (10/5).
Jerry menyebut posisi Sandiaga Uno di kancah perpolitikan saat ini sedang luntang lantung. Tetapi, berpotensi mengganggu KKP karena tengah berada pada barisan pemerintahan Presiden Jokowi dan terindikasi jika rezim goyang kekuatan KPP melalui Sandiaga.
Di sisi yang lain, doktor komunikasi politik lulusan America Global University ini mengamati, KPP saat ini baru memiliki calon presiden (capres), yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sedangkan, posisi calon wakil presiden (cawapres)di KPP masih kosong, meski belakangan muncul isu akan diberikan kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Bisa saja Sandiaga menikung AHY sebagai cawapres. Ini sama dengan peristiwa 2019 silam, saat Sandiaga tiba-tiba jadi cawapres Prabowo,” ungkap Jerry.
Apabila dalam proses komunikasi politik parpol-parpol anggota KPP nanti tidak mendapat titik temu soal cawapres, bukan tidak mungkin koalisi yang sudah terbangun akan pecah, dan peluang mengusung Anies sebagai capres 2024 akan gagal.
“Akan bahaya jika Sandiaga dipilih, lantaran dia bagian dari Jokowi. Jangan-jangan sengaja di kirim sebagai agen rezim untuk merusak koalisi,” jelas Jerry.
“Koalisi perubahan harus mawas diri, jika Demokrat ngambek maka tinggal Nasdem dan PKS. Mereka tak bisa mengusung capres,” pungkas Jerry.