Sabtu, 27 Desember, 2025

Menko Airlangga Dialog dengan USABC, Bahas Finalisasi Perundingan Dagang RI–AS

TAJUKNASIONAL.COM Di sela kunjungan kerja ke Washington, D.C., Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar dialog dengan United States–ASEAN Business Council (USABC) pada 22 Desember 2025. Pertemuan ini dimanfaatkan pemerintah untuk menyerap masukan langsung dari pelaku usaha Amerika Serikat terkait perkembangan perundingan perdagangan resiprokal Indonesia–Amerika Serikat (Agreements on Reciprocal Trade/ART).

Dialog tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk memperkuat komunikasi dengan dunia usaha AS sekaligus mendorong perbaikan iklim investasi di Tanah Air. Sekitar 20 perusahaan anggota USABC hadir, di antaranya Cargill, Freeport, Citi, Chubb, Visa, Dow Chemical, McLarty Associates, dan Vriens & Partners.

Airlangga menyampaikan bahwa perundingan ART telah mencapai kemajuan signifikan setelah pertemuannya dengan perwakilan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) pada hari yang sama. “Dokumen ART telah menyepakati isu utama dan teknis, dan ditargetkan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump sebelum akhir Januari 2026,” tegas Airlangga.

Baca Juga: Menko Airlangga Pantau Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi di EMTEK

Dalam perundingan tersebut, Indonesia berkomitmen memperluas akses pasar bagi produk AS, mengatasi hambatan non-tarif, serta memperkuat kerja sama di bidang perdagangan digital, teknologi, dan keamanan nasional. Sebaliknya, AS menyatakan kesiapan memberikan pengecualian tarif bagi sejumlah produk unggulan Indonesia yang tidak diproduksi di AS, seperti minyak kelapa sawit, kakao, kopi, dan teh.

Kemajuan perundingan ini disambut positif oleh perusahaan-perusahaan AS yang telah berinvestasi di Indonesia. Airlangga menegaskan, pemerintah terus menjaga iklim investasi yang kompetitif melalui langkah deregulasi dan reformasi kebijakan. “Pemerintah telah membentuk Satgas Debottlenecking untuk menyelesaikan berbagai hambatan yang dihadapi dunia usaha,” ujarnya.

Selain perdagangan, pertemuan juga membahas peluang investasi di sektor alat kesehatan, keuangan digital, industri pangan, serta pertahanan, dengan melibatkan perusahaan seperti GE Healthcare, Visa, PepsiCo, dan Lockheed Martin. Di akhir dialog, USABC menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam mengawal implementasi hasil perundingan ART RI–AS.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini