Jumat, 12 Desember, 2025

Serangan Militer AS di Pasifik Tewaskan 4 Orang, Dikecam sebagai Kejahatan Perang

TAJUKNASIONAL.COM Militer Amerika Serikat kembali mendapat sorotan tajam setelah melakukan serangan terhadap sebuah kapal yang diduga menyelundupkan narkoba di Samudra Pasifik pada Kamis (4/12).

Serangan tersebut menewaskan empat orang, memicu gelombang kritik dan tudingan pelanggaran hukum internasional.

Menurut Komando Selatan AS, sasaran mereka adalah “kapal di perairan internasional yang dioperasikan oleh Organisasi Teroris yang Telah Ditetapkan.”

Dalam pernyataannya di platform X yang dikutip AFP, AS menyatakan, “Intelijen mengonfirmasi bahwa kapal tersebut membawa narkotika ilegal dan transit di sepanjang rute perdagangan narkoba di Pasifik Timur.”

Militer AS juga menegaskan bahwa “Empat pria teroris narkoba tewas.”

Baca Juga: Amerika Serikat Beri Izin Qatar Bangun Fasilitas Militer di Dalam Pangkalan Udara AS

Namun, narasi tersebut langsung dibantah oleh sejumlah anggota parlemen AS yang melihat rekaman serangan itu.

Seorang anggota senior Partai Demokrat menyebut bahwa serangan tersebut justru menargetkan “para pelaut yang terdampar.”

Bahkan beberapa legislator mengatakan tindakan ini dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Kritik semakin keras ketika rekaman video lengkap operasi militer diperlihatkan kepada anggota Kongres dalam pengarahan tertutup di Capitol Hill.

Legislator Partai Demokrat, Jim Himes, mengungkapkan betapa mengejutkannya rekaman tersebut.

“Ini salah satu hal paling meresahkan yang pernah saya lihat selama saya menjabat,” katanya.

Ia menambahkan bahwa dua dari korban terlihat jelas sedang dalam kesulitan dan tidak memiliki sarana penyelamatan.

“Tapi malah dibunuh oleh Amerika Serikat,” lanjutnya.

Baca Juga: Fakta Menarik Robert Francis Prevost; Paus Pertama dari Amerika Serikat

Anggota Partai Republik, Don Bacon, juga menilai serangan tersebut tidak sah.

Ia menegaskan adanya aturan bahwa aksi mematikan hanya dibenarkan jika target menimbulkan ancaman langsung.

“Saya pikir kita bisa bilang bahwa mereka tidak menimbulkan ancaman mendesak bagi negara kita,” kata Bacon.

Meski begitu, tidak semua pihak mengecam. Senator Partai Republik Tom Cotton membela tindakan militer AS.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini