Selasa, 2 Desember, 2025

Banjir dan Longsor Putuskan Akses Jalan, Ditlantas Polda Aceh Minta Warga Tunda Perjalanan

TAJUKNASIONAL.COM Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat untuk menunda perjalanan darat menyusul putusnya sejumlah akses jalan nasional akibat banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh sepanjang pekan ini.

Gangguan infrastruktur tersebut membuat sejumlah kabupaten tidak dapat dihubungkan melalui jalur darat.

Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kombes Pol Deden Supriyatna, mengatakan situasi saat ini cukup mengkhawatirkan karena banjir menyebabkan sejumlah jembatan ambruk dan badan jalan longsor di berbagai titik.

“Kondisi ini menyebabkan akses jalan nasional di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Aceh tidak bisa dilalui. Kami mengimbau masyarakat pengguna jalan menunda perjalanan darat,” ujar Deden di Banda Aceh, Sabtu (29/11).

Hingga kini, jalur darat yang masih dapat diakses hanya berada di pesisir timur, antara Kota Banda Aceh hingga Kabupaten Bireuen.

Baca Juga: Banjir dan Longsor di Agam Sumbar Tewaskan 74 Orang, 78 Warga Masih Hilang

Sementara itu, jalur menuju wilayah lain masih terputus total dan belum memiliki alternatif.

Kondisi ini turut menghambat penyaluran bantuan bagi warga terdampak, sehingga untuk sementara pendistribusian logistik harus dilakukan melalui jalur udara.

“Beberapa wilayah banjir lainnya seperti Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bener Meriah, belum dapat dihubungi,” jelas Deden.

Ia merinci sejumlah titik kritis yang tidak dapat dilalui.

Di wilayah Polres Bireuen, terdapat dua titik jalan nasional yang terputus akibat jembatan ambruk di Desa Tingkeum, Kecamatan Kuta Blang, yang merupakan jalur penghubung ke Aceh Utara.

Selain itu, jembatan di Teupin Manee pada jalur Bireuen–Bener Meriah juga putus sehingga akses transportasi ikut terhenti.

Di wilayah Polres Lhokseumawe, tiga titik jalan tidak bisa dilalui karena banjir tinggi. Di Desa Bungkah, Kecamatan Muara Batu, air mencapai 80 centimeter.

Baca Juga: Gerak Cepat, Kementerian PU Terjunkan Tim Tangani Akses Jalan yang Terputus Akibat Banjir dan Longsor

Di Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara, banjir mencapai 1,5 meter, sementara di Desa Cot Mee, Kecamatan Nisam, ketinggian air mencapai satu meter.

Polres Aceh Timur melaporkan tiga ruas jalan nasional hanya dapat dilalui kendaraan besar roda enam, yakni di Simpang Ulim, Perlak Kota, dan Perlak Barat, dengan ketinggian banjir mencapai 120 cm.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini