TAJUKNASIONAL.COM Upaya menekan pelanggaran kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) kembali ditegaskan dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ke ruas Tol Purwakarta–Bandung–Cileunyi (Purbaleunyi), Jumat (12/9). Fokus kunjungan ini tak hanya pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, tetapi juga komitmen menuju zero ODOL demi keselamatan pengguna.
Menteri PU, Dody Hanggodo, sebelumnya menekankan bahwa kendaraan ODOL berkontribusi besar terhadap kerusakan jalan nasional maupun tol. “Kebijakan zero ODOL harus dilaksanakan, karena jelas kendaraan ODOL merusak jalan,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, menyebut pengawasan SPM jalan tol adalah prioritas. “Kunjungan kerja ini untuk memastikan BUJT memenuhi standar yang berlaku, karena menyangkut keamanan publik,” jelasnya.
Dalam forum tersebut, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melalui Sony Sulaksono Wibowo menjelaskan revisi Permen PU Nomor 16 Tahun 2014 tentang SPM Jalan Tol akan memuat aspek baru, termasuk edukasi publik guna menekan angka kecelakaan akibat faktor manusia.
Jasa Marga selaku pengelola Tol Purbaleunyi menambahkan bahwa operasi lapangan, kampanye keselamatan, audiensi dengan pengemudi truk, hingga penggunaan sistem Weight In Motion (WIM) telah rutin dilakukan. “Kami konsisten melakukan operasi ODOL dan kampanye keselamatan agar pengguna jalan merasa aman,” ujar Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga, Fitri Wiyanti.
Sementara itu, Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga, Pantja Dharma Oetojo, memaparkan rencana integrasi data WIM dengan sistem tilang elektronik milik Polri. Harapannya, sanksi lebih tegas bisa diberikan kepada pelanggar ODOL.
Berdasarkan evaluasi, skor SPM Jalan Tol Purbaleunyi mencapai 91 dari 100. Namun Komisi V DPR RI meminta agar aspek keselamatan dan tindak lanjut rekomendasi KNKT segera diselesaikan dalam tiga bulan ke depan.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
