TajukNasional Program transmigrasi di Indonesia kini mengalami transformasi besar. Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, mengajak generasi muda untuk melihat transmigrasi bukan hanya sebagai perpindahan tempat tinggal, tetapi juga sebagai tantangan baru dalam membangun pusat pertumbuhan ekonomi.
“Yang mau punya pengalaman petualangan, ya kan? Begitu lulus, ayo kita kembangkan 154 kawasan transmigrasi,” ujarnya dalam Diskusi Media “Transmigrasi Baru, Indonesia Maju”, yang digelar di Gedung Balai Makarti Muktitama, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa kawasan transmigrasi kini tidak hanya difokuskan sebagai pemukiman, tetapi juga didorong menjadi pusat industri dan pendidikan. Salah satu inisiatif yang disiapkan pemerintah adalah Program Transmigran Patriot, yang bertugas melakukan riset serta membangun karakter masyarakat di daerah tujuan transmigrasi.
“Ini adalah tugas dari tim Transmigran Patriot: melakukan riset, mengidentifikasi potensi, dan terjun langsung ke kawasan,” katanya, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam revitalisasi wilayah transmigrasi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa investasi asing mulai mengalir ke kawasan transmigrasi, terutama di sektor pertanian dan peternakan. Sebagai contoh, investor dari Spanyol telah menyiapkan lahan seluas 40.000 hektare di Sumba dan Sulawesi Barat untuk pengembangan sektor tersebut.
“Ke depan, kawasan transmigrasi bisa berkembang menjadi kota satelit berstandar dunia. Saat ini, sudah banyak peneliti dari berbagai negara yang menetap dan melakukan studi di kawasan transmigrasi,” ujarnya.
Dengan pendekatan baru ini, transmigrasi tidak lagi sekadar program relokasi penduduk, tetapi juga strategi penciptaan pusat ekonomi baru. Pemerintah menargetkan kawasan transmigrasi sebagai pusat industri, pertanian, dan pariwisata di masa depan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
