TajukNasional Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berhasil menuntaskan ujian tertutup doktoralnya di Program Pascasarjana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, dengan pencapaian nilai hampir sempurna. Ujian yang berlangsung pada Kamis (12/9) tersebut membuktikan dedikasi AHY dalam mengembangkan kajian akademisnya yang fokus pada tema kepemimpinan transformasional dan pengelolaan SDM sebagai kunci menuju Indonesia Emas 2045.
Proses ujian berlangsung selama tiga jam, dimulai dari pukul 09.30 hingga 12.30 WIB. Dalam ujian tersebut, AHY menyajikan hasil penelitian yang telah ia kembangkan sejak 2021. Penelitiannya mendapatkan nilai memuaskan sebesar 97,5, yang merupakan bukti atas kerja kerasnya selama menjalani studi doktoral.
“Saya sangat bersyukur bisa menyelesaikan ujian tertutup ini dengan baik. Ini adalah bagian penting dari perjalanan panjang yang sudah dimulai sejak 2021,” ujar AHY kepada wartawan di Gedung Sekolah Pascasarjana Unair, Surabaya, Jawa Timur.
Dalam disertasinya, AHY mengeksplorasi bagaimana kepemimpinan transformasional, yang mampu memotivasi dan menginspirasi, dapat menjadi elemen kunci dalam mengelola SDM untuk menghadapi tantangan masa depan. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM Indonesia dalam menghadapi abad ke-21 yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan global. Meskipun Indonesia kaya akan sumber daya alam, menurutnya, hal itu tidak cukup tanpa didukung oleh SDM yang unggul dan siap menghadapi persaingan global.
“Kita dikaruniai sumber daya alam yang melimpah, tetapi itu saja tidak cukup. Untuk menghadapi tantangan abad ke-21, kita membutuhkan SDM yang unggul, produktif, dan siap berkompetisi di kancah global,” tegasnya.
AHY juga menyampaikan bahwa dalam penelitiannya, ia membandingkan berbagai model sukses dari negara-negara lain yang berhasil dalam pengelolaan SDM, serta pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman Indonesia sendiri. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kebijakan publik yang lebih efektif, terutama dalam konteks mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diharapkan menjadi negara dengan perekonomian kuat dan daya saing tinggi.
“Saya meneliti kisah sukses negara lain dan belajar dari pengalaman kita sendiri. Intinya, jika kita ingin mencapai visi Indonesia Emas 2045, maka kita harus fokus pada pengembangan SDM yang berkualitas,” tambah AHY.
Selain itu, AHY juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para profesor dan akademisi di Universitas Airlangga yang telah memberikan bimbingan selama proses studi doktoralnya. Ia mengakui bahwa pencapaiannya tidak akan mungkin tanpa dukungan dan arahan dari para dosen yang berpengalaman.
“Saya berterima kasih kepada para penguji dan pembimbing di Unair yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan selama proses ini. Ini adalah bagian dari perjalanan panjang yang tidak hanya tentang pencapaian akademis, tetapi juga membentuk pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat,” ujarnya.
Ujian tertutup yang telah diselesaikan AHY merupakan salah satu tahapan penting dalam perjalanannya meraih gelar doktor. Selanjutnya, ia akan menghadapi ujian terbuka pada Oktober 2024 mendatang, yang menjadi tahap akhir sebelum resmi memperoleh gelar doktor.
Dalam perjalanannya meraih gelar doktor, AHY terus aktif menjalankan tugasnya sebagai Menteri ATR/BPN, termasuk dalam mendorong percepatan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) serta berbagai inisiatif lainnya di kementerian. Gelar doktoral ini diharapkan dapat semakin memperkuat perannya dalam memimpin sektor agraria dan tata ruang, serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan SDM Indonesia yang lebih berkualitas.
Dengan nilai hampir sempurna yang diraihnya, AHY menunjukkan bahwa kepemimpinannya tidak hanya terlihat dalam dunia politik dan pemerintahan, tetapi juga dalam ranah akademis, di mana ia terus berusaha mengembangkan konsep-konsep strategis untuk masa depan Indonesia.
