TajukNasional Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama istrinya Annisa Pohan, berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu pemenang kostum adat terbaik dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia.
Penghargaan ini diserahkan pada saat upacara penurunan bendera Merah Putih, dan sebagai hadiah, AHY menerima sepeda khusus yang bertuliskan “Sepeda Presiden Jokowi.”
Saat ditemui setelah upacara, AHY berkelakar tentang rencananya dengan sepeda tersebut. “Nah Sepedanya untuk ngecek tanah. Yang spesial ada tulisannya ini, yang mahal itu tulisannya,” ujar AHY sambil tersenyum, seperti dikutip pada Minggu (18/8) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
AHY mengaku terkejut dengan penghargaannya sebagai salah satu pemenang kostum terbaik. Meskipun proses pemilihan pakaian adat yang akan dikenakan sempat membuatnya sedikit repot, ia merasa sangat senang dan bersyukur atas apresiasi yang diberikan.
“Iya, benar-benar kejutan tadi. Saya kaget ketika nama saya dipanggil. Ini adalah momen yang menyenangkan dan sebuah apresiasi terhadap pentingnya melestarikan pakaian adat sebagai bagian dari budaya kita,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, AHY mengenakan dua jenis baju adat. Pada pagi hari, ia tampil dengan baju adat asal Kalimantan Tengah, tepatnya dari Waringin Barat, dengan nuansa putih dan sentuhan biru muda. Sementara pada sore harinya, saat upacara penurunan bendera, AHY memilih baju adat Bugis dari Sulawesi Selatan dengan warna merah marun yang dihiasi aksen emas. Kombinasi warna ini, menurut AHY, mencerminkan semangat merah putih yang menjadi simbol nasionalisme Indonesia.
“Di pagi hari, saya mengenakan adat kota Waringin Barat dengan warna dominan putih dan biru muda. Sementara pada sore hari, saat penurunan bendera, saya mengenakan baju adat Bugis dengan dominasi merah marun dan sedikit aksen emas. Warna-warna ini seakan melambangkan merah putih, warna bendera kita,” imbuhnya.
AHY juga menekankan pentingnya tradisi mengenakan baju adat dalam perayaan kemerdekaan. Menurutnya, ini bukan hanya cara untuk menghormati warisan budaya, tetapi juga merupakan kesempatan bagi para pelaku usaha lokal di sektor busana, terutama yang bergerak di bidang wastra atau kain tradisional, untuk memamerkan karya mereka kepada masyarakat luas.
“Saya berharap momentum ini bisa menjadi ajang bagi para pelaku UMKM di bidang busana, khususnya yang mengangkat keragaman wastra Nusantara, untuk menampilkan karya terbaik mereka. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menunjukkan kekayaan budaya kita,” pungkasnya.
Penghargaan yang diterima AHY ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mempertegas pentingnya upaya pelestarian budaya melalui tradisi berpakaian adat yang kaya akan nilai sejarah dan kearifan lokal.