PRI Besutan Nazaruddin Resmi Deklarasi, Siap Jadi Kuda Hitam Pemilu 2025
Partai Rakyat Indonesia (PRI) besutan Nazaruddin resmi dideklarasikan di Jakarta pada 8 Agustus 2025. Partai ini dipimpin oleh Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang kini kembali ke panggung politik nasional dengan membawa visi dan misi pro-rakyat.
Deklarasi PRI berlangsung meriah, dihadiri sejumlah tokoh politik, aktivis, dan perwakilan masyarakat. Berdirinya partai ini berlandaskan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Nazaruddin menyampaikan bahwa PRI akan membawa semangat nasional religius serta mendukung penuh agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk tujuh program prioritas nasional.
Visi PRI Besutan Nazaruddin
PRI memiliki visi besar untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang setara dalam memperoleh keadilan. Nazaruddin menegaskan, visi tersebut akan diwujudkan melalui kebijakan nyata dan program yang terukur.
Misi PRI
Memperjuangkan kebijakan pro-rakyat di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.
Menjaga keutuhan NKRI dan memperkuat persatuan bangsa.
Nazaruddin dan Latar Belakangnya
Muhammad Nazaruddin bukanlah nama baru di dunia politik Indonesia. Sebelum membentuk PRI, ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat. Kini, ia menggandeng Aditya Yusma sebagai Sekretaris Jenderal. Aditya juga dikenal sebagai Ketua Umum Perisai Syarikat Islam, sebuah organisasi masyarakat ternama di Indonesia.
Target PRI di Pemilu
Munculnya PRI memunculkan pertanyaan: apakah partai ini akan menjadi partai petarung atau sekadar pelengkap pemilu? Nazaruddin optimistis PRI akan mampu menembus parlemen dengan dukungan basis massa dari kalangan religius, pelaku UMKM, hingga kelompok pemuda. Strategi politik PRI akan difokuskan pada isu ekonomi kerakyatan, pemberdayaan desa, dan penguatan industri dalam negeri.
Dukungan untuk Pemerintah
Menariknya, meskipun partai baru, PRI tidak memposisikan diri sebagai oposisi. Sebaliknya, PRI besutan Nazaruddin secara terbuka mendukung Presiden Prabowo Subianto dan program-program prioritasnya. Sikap ini diharapkan memudahkan PRI dalam membangun jaringan politik dan mendapatkan kepercayaan publik.
Potensi Jadi Kuda Hitam
Pengamat politik menilai, dengan kepemimpinan Nazaruddin yang memiliki pengalaman dan jaringan, PRI berpotensi menjadi “kuda hitam” di Pemilu 2029. Walaupun masih harus membuktikan diri di lapangan, langkah awal PRI sudah menarik perhatian media dan publik.
Dengan strategi kampanye yang tepat, dukungan masyarakat, dan program yang menyentuh kebutuhan rakyat, PRI besutan Nazaruddin bisa menjadi salah satu partai yang patut diperhitungkan dalam peta politik nasional.