Joao Mota Mundur dari Dirut PT Agrinas, Ungkap Alasan Lengkapnya
Kabar mengejutkan datang dari dunia Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Joao Angelo De Sousa Mota, atau yang akrab disapa Joao Mota, resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara. Keputusan ini diumumkan setelah enam bulan menjabat, dan Joao Mota membeberkan sederet alasan di balik keputusannya.
Alasan Joao Mota Mundur
Dalam pernyataannya, Joao Mota mengungkap beberapa faktor yang membuatnya memilih untuk mundur. Pertama, anggaran belum turun sejak ia menjabat. “Sampai hari ini, Agrinas belum mendapat alokasi dana sepeser pun,” ujarnya.
Kedua, ia menyoroti perbedaan budaya kerja antara BUMN dan sektor swasta. Menurutnya, ritme kerja BUMN terasa lebih lambat dan penuh prosedur dibanding swasta yang cepat dan efisien.
Ketiga, Joao Mota menilai adanya kurangnya dukungan dari stakeholder. Ia menyebut keseriusan Presiden Prabowo tidak diimbangi dengan kesigapan para pembantunya.
Birokrasi Rumit dan Administrasi Tumpang Tindih
Selain faktor di atas, Joao Mota juga menyoroti birokrasi rumit di Danantara. Ia mengaku sudah tiga kali menyerahkan dokumen, namun hingga kini belum ada persetujuan.
Administrasi yang panjang dan tumpang tindih turut memperlambat proses kerja. “Prosesnya panjang, tumpang tindih, dan tak pernah selesai,” katanya.
Belum Bisa Berkontribusi Nyata
Joao Mota mengakui bahwa selama enam bulan memimpin, dirinya belum dapat memberikan kontribusi langsung bagi ekonomi negara dan kesejahteraan petani. Hal ini menjadi salah satu alasan ia merasa perlu mundur demi memberi kesempatan kepada orang lain yang mungkin lebih efektif menjalankan tugas.
Permintaan Maaf kepada Presiden
Dalam pernyataannya, Joao Mota menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Saya bertanggung jawab penuh dan meminta maaf kepada Presiden Prabowo atas kepercayaan yang belum bisa saya wujudkan.”
Pernyataan ini menunjukkan sikap profesional sekaligus kesadaran penuh atas tanggung jawab yang diemban.
Dampak dan Spekulasi Selanjutnya
Pengunduran diri Joao Mota memunculkan berbagai spekulasi tentang masa depan PT Agrinas Pangan Nusantara. Beberapa pihak menilai masalah yang diungkapkan Joao mencerminkan tantangan umum yang dihadapi BUMN dalam menjalankan proyek strategis.
Meski demikian, banyak pihak berharap agar penggantinya kelak bisa mengatasi hambatan birokrasi, mempercepat pencairan anggaran, dan memperkuat sinergi antar-stakeholder.
Baca Juga: Tak Ingin Berbelit, Presiden Prabowo Pangkas Birokrasi Demi Percepatan Pembangunan
Penutup
Keputusan Joao Mota mundur menjadi pelajaran berharga bahwa sinergi, dukungan penuh, dan sistem birokrasi yang efisien adalah kunci keberhasilan sebuah perusahaan, khususnya yang bergerak di sektor strategis seperti pangan. Publik kini menanti sosok pengganti yang akan memimpin PT Agrinas ke arah yang lebih produktif dan bermanfaat bagi bangsa.



