Arab Saudi Eksekusi Aktivis Anti-Pemerintah, Dunia Kecam Tindakan Brutal Kerajaan
Kerajaan Arab Saudi kembali menjadi sorotan dunia setelah mengeksekusi mati seorang aktivis bernama Abdullah Al Derazi pada Senin (20/10/2025).
Al Derazi dinyatakan bersalah atas tuduhan terorisme, namun banyak pihak menilai ia adalah aktivis yang memperjuangkan hak-hak sipil, terutama bagi komunitas Syiah.
Eksekusi ini dilakukan di Provinsi Timur dan menambah panjang daftar hukuman mati yang dijalankan pemerintahan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud sepanjang tahun 2025.
Siapa Abdullah Al Derazi?
Abdullah Al Derazi merupakan salah satu dari sembilan aktivis yang ditangkap pada 2011 karena berpartisipasi dalam aksi protes menuntut kesetaraan dan keadilan bagi warga Syiah di Arab Saudi.
Sejak saat itu, Al Derazi ditahan bertahun-tahun tanpa pengadilan yang transparan.
Menurut laporan resmi Saudi Press Agency (SPA), eksekusi dilakukan setelah pengadilan memvonisnya bersalah atas tuduhan terkait kegiatan terorisme.
Namun, organisasi HAM internasional menilai tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan upaya membungkam kritik terhadap pemerintah.
Reaksi Keras dari Dunia Internasional
Eksekusi terhadap Al Derazi langsung menuai kecaman dari berbagai pihak.
Beberapa organisasi hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty International, menyebut eksekusi ini sebagai tindakan sewenang-wenang dan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.
“Hukuman mati telah dijalankan terhadap Abdullah Al Derazi, warga negara Saudi, di Provinsi Timur,”
— laporan Saudi Press Agency (SPA).
Pada April 2025, Komite HAM PBB bahkan telah menyerukan pembebasan Al Derazi, menilai proses hukumnya tidak memenuhi standar keadilan internasional.
Catatan Buram Eksekusi di Arab Saudi
Kasus ini bukan yang pertama.
Sepanjang 2025, lembaga pemantau independen mencatat lebih dari 100 eksekusi dilakukan di Arab Saudi, sebagian besar atas tuduhan politik atau kejahatan tanpa bukti kuat.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru atas penegakan hukum dan kebebasan berpendapat di kerajaan tersebut.
Pemerintah Arab Saudi sendiri menyatakan bahwa semua eksekusi dilakukan sesuai hukum Syariah dan proses pengadilan yang sah.
Namun, komunitas internasional menilai klaim tersebut tidak sejalan dengan fakta di lapangan.
Baca Juga: Arab Saudi Eksekusi Aktivis Abdullah Al Derazi, Dituduh Terlibat Aksi Anti-Pemerintah
Kecaman Global dan Tuntutan Reformasi
Sejumlah negara Barat serta lembaga internasional mendesak Riyadh untuk menghentikan praktik hukuman mati terhadap tahanan politik.
Para pengamat menilai eksekusi seperti ini justru menghambat citra reformasi yang selama ini dikampanyekan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
“Eksekusi terhadap aktivis sipil seperti Abdullah Al Derazi memperlihatkan kontradiksi besar dalam agenda reformasi Arab Saudi,”
ujar seorang juru bicara Amnesty International.
FAQ: Arab Saudi Eksekusi Aktivis
1. Siapa Abdullah Al Derazi?
Ia adalah aktivis Syiah yang memperjuangkan kesetaraan sosial di Arab Saudi, dituduh terlibat aksi teror namun disebut hanya menyuarakan hak sipil.
2. Kapan eksekusi dilakukan?
Pada Senin, 20 Oktober 2025, di Provinsi Timur, Arab Saudi.
3. Bagaimana tanggapan dunia?
Banyak negara dan organisasi HAM mengecam eksekusi ini sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
4. Apakah eksekusi seperti ini sering terjadi di Arab Saudi?
Ya, Arab Saudi tercatat sebagai salah satu negara dengan angka eksekusi tertinggi di dunia.
5. Bagaimana sikap PBB terhadap kasus ini?
PBB sebelumnya sudah menyerukan pembebasan Al Derazi, menilai kasusnya tidak memenuhi standar keadilan internasional.
6. Apa dampak politik dari eksekusi ini?
Kasus ini dapat memperburuk hubungan diplomatik Arab Saudi dengan negara-negara Barat dan memperkuat sorotan atas isu HAM di kawasan Timur Tengah.