Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa keyakinannya diperkuat oleh fakta bahwa foto ijazah tersebut pernah diunggah oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) di tahun 2022. Menurutnya, dokumen yang beredar tersebut identik dengan yang dikeluarkan langsung oleh pihak kampus.
“Saya riset juga. Saya cocokkan, dan itu sama persis dengan yang pernah diunggah UGM. Jadi saya percaya itu bukan palsu,” ujarnya.
Dian menjalani pemeriksaan oleh penyidik kepolisian usai unggahan tersebut menjadi perbincangan publik. Ia mengaku dicecar sekitar 25 pertanyaan terkait motif, sumber dokumen, dan proses unggahannya.
Meski demikian, Dian tetap berdiri pada pendiriannya bahwa langkah tersebut dilakukan demi melawan narasi yang ia anggap menyudutkan sosok Jokowi tanpa dasar kuat.
“Saya hanya ingin bantu luruskan. Ini bukan soal politik, ini soal pembelaan terhadap fitnah yang berulang,” pungkasnya.