Jumat, 25 April, 2025

Relawan AMIN Blunder Pilpres Curang, Pengamat Yakin Pilpres Hanya Satu Putaran

TajukPolitik – Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai pemilihan presiden (pilpres) 2024 hanya berlangsung satu putaran saja.

Meskipun saat ini kubu dari pasangan capres-cawapres nomor urut 1 dan nomor urut 3 menggebu-gebukan dua putaran, hal itu dirasa sangat sulit.

Bahkan ia juga mempresentasikan tingkat pilpres satu putaran di angka 60-70 persen.

“Saya melihat ada banyak faktor yang bisa membuat pemilih ini hanya satu putaran saja,” katanya, Rabu (3/12) malam.

Ali melihat mulai dari tingkat partisipasi yang akan ikut dalam konteks pemilu 2024 mendatang kemungkinan akan berkurang.

“Pertama adalah angka partisipasi, dan saya rasa disini relawan AMIN melakukan blunder besar karena mengkampanyekan pemilu mereka akan dicurangi,” ungkapnya.

“Kenapa saya bilang itu akan blunder besar jika mengkampanyekan pemilu dicurangi, sekarang kita lihat survei Prabowo sudah tembus 40 persen,” tambah dia.

Jika hal tersebut berlanjut, kata Ali, para pemilih dari pasangan nomor urut 1 itu tidak akan datang untuk memilih (golput) karena sudah lebih dahulu merasa dicurangi.

Sehingga partisipasi dari pemilihan AMIN menurun, partisipasi politik dari orang-orang yang non partisan menurun dan persentase suara akan meningkat,” ujarnya.

Ali memberi contoh seperti pemilih yang ada saat ini berjumlah 150 juta jiwa dan presentasi dari Prabowo Subianto berada di angka 40 persen.

Hal itu jauh berbeda dengan presentasi dari pasangan AMIN yang berada pada angka kurang lebih 20 persen saja.

“Kalau yang datang hanya 100 juta pemilih maka 40 persen itu bisa berkembang jadi 50 atau 60 persen. Itu saya rasa kubuh AMIN sendiri yang bisa memicu perputaran,”
Faktor kedua yang dilihat Ali adalah, masifnya pergerakan dari kubu-kubu lainnya yang hanya menginginkan satu putaran.

“Jadi ada banyak faktor suprastruktur yang digunakak untuk menggerakkan calon-calon tertentu lalu pesimisme yang dikembangkan kelompok Anies terhadap pemilu dan gerakan masif Prabowo sendiri,” jelasnya.

Olehnya, kata Ali, di Sulsel sendiri peluang menang Prabowo lebih besar dengan indikasi masifnya pergerakan-pergerakan yang dilakukan.

Namun, lanjut Ali, jika Sulsel dijadikan sebagai indikator untuk daerah lain maka kemungkinan besar pemilu tersebut akan berlangsung satu putaran saja.

“Bisa jadi potensi untuk satu putaran, itu bisa jadi kalau kita presentasikan 60-70 persen dengan kondisi saat ini,” kata Ali.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini