Minggu, 1 Juni, 2025

PKS Masih Tak Kunjung Resmi Dukung Anies-Imin, Pengamat: Sebenarnya Masih Menggantung

TajukPolitik – Pengamat dari lembaga Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berhati-hati dalam menentukan sikapnya untuk mendukung pasangan Anies-Imin.

Meskipun menegaskan masih mendukung bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan, tetapi PKS menyatakan masih harus menunggu keputusan Majelis Syura PKS terkait kelanjutan koalisi.

“Ketika PKS menyatakan masih menunggu keputusan Majelis Syura. Ini mengindikasikan bahwa sebenernya belum ada keputusan resmi atau final di PKS ya. Memang ada kecenderungan terus bersama Anies, tapi kan ujung-ujungnya keputusan di majlis syuro itu artinya keputusan 100 persen bersama Anies sebenarnya masih menggantung gitu ya. Belum bisa dinyatakan definitif 100 persen per hari ini,” ujar Adi dalam keterangannya, Rabu (13/9).

Adi menilai, pernyataan PKS yang menegaskan tetap bersama Anies juga upaya menunjukan ke publik partai tersebut tidak reaktif seperti Partai Demokrat. Citra PKS sebagai partai Islam dan memiliki kader kuat membuatnya tidak ingin terlihat emosional di depan publik.

“Kenapa PKS misalnya tetap bersama Anies sepertinya PKS tidak mau seperti Demokrat yang kelihatan emosional keliatan reaktif dan marah-marah kepada publik karena itu tidak bagus secara citra politik. Terutama PKS yang dinilai sebagai partai Islam, tentu PKS sangat hati-hati menunjukkan wajah ke publiknya seperti apa,” ujar Adi.

Meskipun, Adi menilai PKS tetap tidak nyaman dengan kehadiran PKB yang muncul tiba-tiba di koalisi KPP. Hal ini terlihat dari PKS yang tidak ikut terlibat dalam deklarasi Anies-Imin.

“Meski kita tahu bahwa PKS kan sangat kelihatan tidak happy dan tidak nyaman dengan PKB yang dianggap bypass, tidak smooth masuk koalisi, tiba-tiba berpasangan dengan Anies. Dalam konteks itulah sebenarnya PKS tidak mau kelihatan temperamental tidak mau keliatan marah di depan publik meski kalau mau jujur PKS mengakui sendiri tidak nyaman,” ujarnya.

Selain itu, jika pada akhirnya nanti PKS tetap bersama Anies, Adi menilai alasan yang mendasarinya adalah basis konstituen PKS yang beririsan dengan PKS.

“Karena memang basis konstituen PKS itu banyak yang terafiliasi sebagai pendukung Anies. Dengan kata lain banyak pendukung Anies yang juga banyak pilih PKS. Oleh karena itu dengan adanya PKS di dalam kubunya Anies ini sebenarnya secara tidak langsung pemilih Anies harus berbagi gitu ya antara PKS dan Nasdem. Tinggal kuat-kuatan pemilih Anies itu lebih banyak ke Nasdem atau PKS,” ujarnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini