TajukPolitik – Sandiaga Uno memiliki hasrat menggebu untuk maju menjadi cawapres dalam pilpres 2024 mendatang. Sandi rela keluar dari Gerindra lalu mencoba masuk lewat PPP, kini menggoda ingin balik PKS.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpandangan bahwa Sandiaga Uno yang kini memberikan sinyal ingin bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunjukkan indikasi gagalnya pengajuan proposal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kepada PDI-P.
Proposal yang dimaksud adalah PPP menawarkan Sandiaga Uno ke PDI-P sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
Namun, karena diduga ditolak, maka Sandiaga Uno justru mendekatkan diri ke partai lain, yaitu PKS.
“Manuver dari Pak Sandi sebenarnya ini mengindikasikan bahwa proposal cawapres yang diajukan oleh PPP kepada PDI-P, sudah ditolak,” kata Umam ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (9/5).
Kuat dugaan, menurut Umam, penentuan cawapres pendamping Ganjar juga dilakukan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Jika demikian, maka proses pencapresan bagi PDI-P bukan ditentukan oleh komunikasi dalam koalisi yang egaliter.
“Tetapi, akan ditentukan oleh Bu Mega. Nah itulah kenapa kemudian PPP tidak memiliki hak veto secara politik untuk menentukan siapa cawapres untuk mendampingi Ganjar,” ujar Umam.
Lebih lanjut, Umam mengatakan, gagalnya proposal tersebut semakin jelas dari pernyataan PPP yang siap dan ikhlas apabila cawapres tidak dari internal partai mereka.
Dalam situasi ini, Umam mengungkapkan, Sandiaga Uno membutuhkan kepastian dalam karir politiknya ke depan terkait Pilpres 2024.
Oleh karena itu, demi tercapainya hasrat cawapres Sandiaga dinilai mulai mencari alternatif selain PPP demi memuluskan tujuan politiknya pada Pilpres mendatang. Caranya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mulai bermanuver mendekati PKS.
Sementara itu, Umam mengingatkan bahwa PKS sudah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Dia ingin mengulang duet Anies-Sandi melalui pendekatan dengan PKS. Model pendekatannya apa? Enggak akan lebih dari dua strategi, pertama transaksional. Kedua, skema naturalisasi yang juga dia lakukan, gimik itu dulu di 2019,” katanya.
“Dulu, dia (Sandi) bilang, nanti saya akan keluar dari Gerindra akan masuk ke PAN, ternyata juga enggak kejadian. Dia tetap mencari zona nyaman yang bisa men-secure kepentingan dia,” ujar Umam lagi.
Diberitakan sebelumnya, Sandiaga Uno melempar sinyal bahwa dirinya ingin bergabung dengan PKS usai pamit dari Partai Gerindra.
Sandiaga menyatakan dirinya ingin kembali berjuang bersama dengan PKS.
“Rasanya kepengen saya berjuang kembali bersama teman-teman PKS,” ujar Sandiaga seperti dikutip dari Kompas TV, Selasa.
Sandi mengaku sudah berjuang berkali-kali bersama PKS di dunia politik. Menurutnya, PKS sudah terbukti selalu berjuang dengan hati.