Minggu, 22 Juni, 2025

Emil Dardak Serap Aspirasi Sopir Angkot Malang, Siap Perbaiki Transportasi Umum

TajukNasional Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Emil Dardak, mengadakan pertemuan informal bersama paguyuban sopir angkutan kota (angkot) di Stasiun Kota Malang, Selasa (15/10/2024). Sambil menikmati soto, Emil mendengarkan berbagai keluhan dan aspirasi terkait kondisi transportasi umum, terutama di tengah persaingan ketat dengan kendaraan online serta dampak program bus sekolah terhadap angkot.

Sopir angkot mengeluhkan berkurangnya penumpang karena sebagian besar masyarakat, terutama pelajar, lebih memilih bus sekolah gratis. Mereka juga menghadapi tantangan dalam mendapatkan insentif pajak kendaraan bagi angkot berpelat kuning yang beroperasi secara individu dan tidak tergabung dalam koperasi. Para sopir berharap insentif pajak ini bisa diperluas agar meringankan beban operasional mereka.

“Ini hal yang perlu diperjuangkan, terutama untuk sopir plat kuning yang bekerja secara mandiri tanpa koperasi. Kita harus cari solusi untuk membantu mereka,” ujar Emil saat menanggapi aspirasi tersebut.

Selain mendengarkan keluhan mengenai insentif, Emil juga menyoroti persoalan keamanan para pelajar yang sering mengendarai motor ke sekolah tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM). Ia merasa prihatin dengan risiko keselamatan yang dihadapi siswa-siswa tersebut.

“Sangat berbahaya jika anak-anak sekolah yang belum punya SIM tetap mengendarai motor. Mereka sering parkir jauh dari sekolah untuk menghindari pengawasan, tapi ini jelas menempatkan mereka dalam bahaya,” jelas Emil.

Terkait dengan program **Trans Jatim**, Emil menjelaskan tentang skema “Buy the Service” (BTS) yang diterapkan oleh pemerintah. Program ini bertujuan untuk membeli layanan transportasi dari operator angkutan umum guna mengurangi praktik ngetem yang sering membuat penumpang merasa tidak nyaman. Namun, Emil menekankan bahwa kebijakan ini harus disesuaikan dengan kondisi spesifik setiap wilayah agar transportasi umum dapat berfungsi optimal tanpa menciptakan persaingan yang tidak sehat.

“Kita harus meninjau setiap rute dengan cermat. Tidak semua wilayah bisa diberlakukan dengan cara yang sama, perlu pendekatan yang lebih kasuistik agar tidak terjadi konflik di lapangan dan masyarakat tetap mendapat layanan terbaik,” tegas Emil.

Ia juga menekankan pentingnya perbaikan sektor transportasi di Kota Malang sebelum memperkenalkan model transportasi baru yang lebih modern. Menurut Emil, saat ini masih banyak tantangan yang harus diselesaikan agar transportasi umum di kota tersebut bisa lebih nyaman, aman, dan efisien.

“Harus ada pembenahan secara menyeluruh sebelum kita mengenalkan model transportasi baru. Semua tantangan yang ada saat ini harus diatasi bersama,” tutup Emil.

Pertemuan ini menunjukkan komitmen Emil Dardak untuk mendengar dan merespons kebutuhan sopir angkot sebagai bagian dari upayanya membangun sistem transportasi yang lebih baik di Jawa Timur, khususnya di Kota Malang.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini