TajukPolitik – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan komitmen Demokrat meningkatkan profesionalisme dan modernisasi Polri.
Awalnya AHY mengatakan bahwa Kota Yogyakarta, selain merupakan kota pelajar, juga sebagai kota perjuangan sekaligus kota pertahanan.
“Hari ini, saya berada di Yogyakarta, kota pelajar, kota budaya, kota perjuangan, sekaligus kota pertahanan,” kata AHY dalam pidato politiknya dengan judul ‘Indonesia Kuat, Maju dan Makin Berperan di Dunia’ di Yogyakarta, Jumat, (19/1).
AHY mengungkapkan Yogyakarta kota perjuangan dan pertahanan karena di zaman perang kemerdekaan, Yogyakarta mampu bertahan dan melakukan perlawanan terhadap penjajah.
“Komitmen, perjuangan dan pengorbanan warga Yogyakarta, di bawah kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono ke-IX dan Adipati Paku Alam ke-VIII ketika itu, akan selalu dicatat oleh tinta emas sejarah bangsa,” katanya.
AHY mengatakan, pidatonya yang berisi visi, misi dan komitmen perjuangan politik Partai Demokrat di bidang pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional tersebut yang akan diperjuangkan selama lima tahun ke depan.
Dalam bidang pertahanan, misalnya, Partai Demokrat berprinsip People First. Hal ini berarti manusia atau prajuritlah yang menentukan. ‘The man behind the gun’. Kemampuan militer suatu negara, akan ditentukan oleh prajurit yang menggunakan senjata tersebut. Bukan semata-mata oleh senjatanya.
“Karena itu, bagi kami, setiap personel TNI adalah aset bangsa. Pengembangan dan pembinaan karir prajurit perlu mengedepankan merit system serta kepemimpinan yang bijak dan berorientasi pada kepentingan organisasi,” katanya.
Sementara di bidang keamanan, lanjut AHY, Partai Demokrat berkomitmen untuk ikut meningkatkan profesionalisme dan modernisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Polri harus terus ditingkatkan kapasitasnya, peralatannya, dan sumberdaya manusianya.
“Caranya, Polri harus dibangun menjadi institusi yang profesional, responsif, netral dan imparsial. Kita akan terus mendukung reformasi Polri sebagai institusi yang lebih mengayomi dan melayani masyarakat, melaksanakan tugas penegakan hukum dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat,” katanya.
Sejalan dengan pembangunan pertahanan dan keamanan tersebut, kata AHY, tentu tidak terlepas dari upaya peningkatan kekuatan intelijen negara.
“Intelijen adalah mata dan telinga negara. Orientasi intelijen mesti ditujukan untuk menghadapi musuh-musuh negara. Utamanya, untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan deteksi dini, serta penangkalan segala bentuk ancaman terhadap negara,” kata AHY di Kota Yogyakarta.