4. Grup WhatsApp ‘Berangkat’: Pusat Koordinasi Jaringan
Polisi menemukan bahwa Jonathan Frizzy membuat grup WhatsApp bernama Berangkat untuk mengatur pengiriman etomidate dari Malaysia ke Jakarta. Grup tersebut berisi para tersangka—ER, BTR, dan EDS. Dalam percakapan grup, JF disebut aktif memberikan detail teknis seperti tiket, penginapan, serta memantau proses pengeluaran barang dari Bea Cukai.
5. EDS: Pemasok Utama yang Ditangkap di Bandara
Setelah mendalami barang bukti digital, polisi berhasil menangkap tersangka terakhir, EDS, yang sempat diketahui berada di Thailand. EDS disebut sebagai pemasok awal zat etomidate tersebut. Setelah EDS diamankan di Bandara Soetta, keterlibatan JF makin kuat, terutama karena perannya dalam pengawasan distribusi dan komunikasi dengan semua pihak.
Kasus ini menunjukkan bahwa penyelundupan zat berbahaya kini menyasar format yang tak lazim—dalam bentuk liquid vape—dan melibatkan jaringan lintas negara yang kompleks. Proses hukum terhadap Jonathan Frizzy masih berjalan, dan polisi membuka kemungkinan adanya tersangka baru.



