TajukPolitik – Hasil survei terbaru Litbang Kompas yang dirilis hari ini, Senin (21/8) menunjukkan tingkat keterpilihan capres koalisi perubahan Anies Baswedan jauh tertinggal di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Survei Litbang Kompas periode 27 Juli-7 Agustus 2023 merekam tingkat keterpilihan bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo, mencapai 24,9 persen, sedangkan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, 24,6 persen.
Sementara elektabilitas Anies Baswedan dalam Survei Litbang Kompas, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) hanya 12,7 persen.
Adapun margin of error survei +/- 2,65 persen.
Dalam survei berhadapan alias head to head, Ganjar unggul atas Anies.
Namun dalam simulasi head to head dengan Prabowo, Ganjar kalah.
Sedangkan Prabowo unggul saat dihadapkan 1 vs 1 dengan Anies Baswedan.
Sedangkan dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah mencapai 34.1 persen, disusul Prabowo berada di 31,3 persen atau selisih hampir 3 persen.
Bagaimana dengan Anies? Elektabilitas bacapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS) hanya di angka 19,2 persen.
Survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, hasil survei yang menempatkan Anies di bawah Ganjar dan Prabowo jadi alarm bagi KPP untuk memperkuat koordinasi dan mengakselerasi pergerakan ke pemilih.
Menurut dia, publik saat ini masih menunggu kepastian majunya Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.
Masih ada pula narasi bahwa Anies tidak sepenuhnya memperjuangkan perubahan.
“Oleh karena itu, dibutuhkan penentuan bakal cawapres Anies untuk menepis kedua isu tersebut. Langkah itu diyakini bisa segera meningkatkan elektabilitas.”