TajukPolitik – Pakar hukum tata negara, Refly Harun menanggapi keterangan anggota tim 8 Koalisi Perubahan Sudirman Said yang membocorkan sejumlah kriteria terkait cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Refly, apa yang disampaikan Sudirman Said soal sosok cawapres Anies sudah cukup gamblang dan bisa ditebak orangnya.
Adapun Sudirman Said sebelumnya menyebut bahwa beberapa kriteria yang dimaksud adalah, orang itu harus yang punya kaki di koalisi. Maksudnya dia adalah salah satu dari partai pendukung Anies di Koalisi Perubahan.
Selanjutnya, berkontribusi pada kemenangan Anies, serta memiliki elektabilitas baik di sejumlah hasil survei, dan menjaga keseimbangan di partai politik.
“Kriteria-kriteria itu sudah jelas mengarah ke AHY. Sebab kalau calon cawapres kuat ya cuma AHY, walau PKS sudah mengajukan Aher, tetapi tidak moncer,” kata Refly Harun, disitat Senin (12/6).
Menurut Refly, wajar sebenarnya bagi Demokrat untuk terus mendorong agar cawapres Anies segera diumumkan. Sebab dengan begitu, Demokrat memiliki bayang-bayang apa yang harus dilakukan pada langkah selanjutnya.
Bagi Demokrat, ketika AHY benar diumumkan, maka partai itu akan langsung total melakukan kampanye, bergerak memasang baliho, memberikan perintah pada seluruh kader di berbagai daerah, dan melakukan sejumlah kerja-kerja lainnya.
Tetapi jika itu tidak dilakukan, Demokrat dinilai bakal setengah hati melakukan kampanye untuk Anies Baswedan.
“Makanya dia menggunakan Andi Arief untuk jadi buldozer jika Koalisi Perubahan tak mengumumkannya pada Juni, maka akan ada evaluasi dukungan. Dan ini kemudian jadi kesempatan juga bagi PDIP untuk menggoyang dan menggoda AHY,” katanya.
Itu artinya, Refly membaca jika sebenarnya Demokrat bersuara soal komitmen untuk bersama cuma sebatas menunggu kepastian. Dan jika AHY tak menjadi cawapres, maka Koalisi Perubahan terancam bubar karena dukungan yang ditarik oleh Demokrat.