TajukPolitik – Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambangi Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio, Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (17/1) pagi.
SBY tiba di kelenteng Liong Hok Bio pukul 09.55 WIB. Ia mengenakan setelan batik.
Turut mendampinginya Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng.
SBY lantas menyimak paparan soal sejarah kelenteng yang berdiri pertama kali pada 1864. Acara berlanjut dengan pertemuan dengan sejumlah warga Tionghoa secara tertutup.
Setelah 45 menit berselang, SBY keluar dari forum pertemuan. Sebelum berpisah, ia mendapat cendera mata, salah satunya, lukisan karya I Made Arya Dwita Dedok.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu enggan memberikan keterangan kepada awak media.
Andi Mallarangeng mengatakan, lawatan ini sekadar silaturahim dan berdiskusi.
“Pak SBY dengan komunitas Tionghoa, terutama Pak David, adalah kawan lama. Sehingga, saling bertukar pikiran dan silaturahim,” jelasnya.
Dia menampik adanya pembicaraan soal Pemilu 2024.
“Enggak ada,” ucapnya.
David Herman Jaya, Pembina TITD Liong Hok Bio—orang yang disinggung Andi, sempat menitipkan pesan kepada SBY andai partai politiknya menduduki posisi di pemerintahan.
“Aku bilang, ‘kalau bapak ada di pemerintahan tolong ditegakkan hukum’. Kalau hukum tegak semua nyaman,” bebernya.
Pria yang terkenal dengan sebutan Wan King tersebut menyinggung keluhan pengusaha imbas penegakan hukum yang tidak optimal.
“Kami, pengusaha, capek. Kalau di Magelang enggak ada masalah. Kalau di Jakarta capek. Kalau ndak masalah buruh, lingkungan hidup. Kalau kami dikin capek, itu jadinya cost. Bagaimana bisa bersaing karo luar negeri, ongkos kita tinggi,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, David memberikan sebuah lukisan kepada SBY.
Lukisan itu merupakan karya pelukis I Made Arya Dwita Dedok yang bertajuk Magelang in love & peace. Dilukis di atas kanvas berukuran 40 x 50 sentimeter.