Jumat, 11 Oktober, 2024

Anggap Jokowi Sengaja Biarkan Polemik Stok Beras Nasional, Rocky Gerung: Berebut Pengaruh

TajukPolitik – Pengamat politik, Rocky Gerung soroti polemik data stok beras nasional yang hingga saat ini masih belum selesai.

Dalam tayangan video Rocky Gerung, menyoroti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa stok beras akan cukup hingga akhir tahun sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BSP).

Namun, berdasarkan keterangan Budi Waseso Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), stok beras nasioanal rupanya tidak aman.

Mengomentari hal itu, Rocky Gerung singgung eksistensi data dalam ketersediaan cadangan beras Indonesia.

“Data beras itu kan data yang konstan, prediksinya telah ada di dalam algoritma masuk keluarnya beras dari gudang,” kata Rocky Gerung dalam Forum News Network, Sabtu (10/12).

Rocky Gerung mengatakan bahwa dua lembaga seperti Bulog dan departemen pertanian telah ada sejak orde baru.

Menurutnya, permasalahan terkait data mengenai stok beras nasional ini yaitu Presiden Jokowi membiarkan dua lembaga seolah-olah harus bersaing.

“Kenapa harus bersaing? karena keduanya kakak pembina berbeda,” ujar Rocky Gerung

Rocky Gerung menyampaikan kritiknya bagaimana negara mengurus hal yang merupakan basic needs (kebutuhan pokok) dengan data yang berbeda.

“Kalau datanya sama, orang menganggap satuin aja. Tapi ini berebut pengaruh juga antara Bulog dengan departemen pertanian,” kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung menyimpulkan antara Bulog dan departemen pertanian sedang adu data sekaligus adu aura siapa yang lebih kuat dan bisa meyakinkan Presiden Jokowi.
Persoalan perbedaan data tersebut menurut Rocky Gerung tidak akan selesai.

Justru lewat diskusi Rocky Gerung dan Hersubeno Arief singgung persoalan ini yang erat kaitannya dengan politik.

“Debat ini gak akan berakhir, saya kira larinya ke penjelasan politik, apalagi Menteri Pertanian berasal dari Nasdem,” kata Hersubeno Arief.

Rocky Gerung mengomentari bahwasanya persaingan antara kedua lembaga ini pada akhirnya politik diasuh oleh semacam intip-mengintip untuk saling menjatuhkan.

“Begitu misalnya yang menang data Budi Waseso, orang akan menganggap Menteri Pertanian berbohong, demikian sebaliknya,” ujar Rocky Gerung.

Menurutnya, persaingan yang menyangkut hak rakyat untuk memperoleh akses pada data, justru dibatalkan oleh variabel politik.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini